“Saya melihat kiper di depan saya dan saya memotongnya hingga saya sendirian. Senang bisa membantu tim dan untuk gol indahnya,” kata Yamal.
Itu adalah gol kedua Yamal bersama Spanyol, setelah wonderkid Barcelona itu menjadi pemain internasional dan pencetak gol termuda di negaranya pada usia 16 tahun 57 hari saat ia melakukan debutnya saat bertandang ke Georgia pada kualifikasi Euro 2024 September lalu.
Kapten Real Sociedad Mikel Oyarzabal mencetak gol dengan penyelesaian apik di bawah kaki kiper pada menit ke-22 untuk menggandakan keunggulan, namun harus menunggu konfirmasi dari VAR karena usahanya terlebih dahulu dianulir karena diduga offside.
Penyerang Real Madrid Joselu mencetak gol ketiga enam menit kemudian melalui sentuhan pertama dari sepak pojok saat Spanyol melaju melawan lawan yang rapuh, yang berada di posisi terbawah tanpa poin dalam delapan pertandingan.
“Bermain sepak bola itu sangat sulit dan sulit untuk menang dengan nyaman, mencetak banyak gol,” kata De La Fuente.
“Lawan juga bermain dan mereka ingin menyenangkan fansnya, jadi kami harus fokus sepanjang waktu. Di babak kedua kami tidak bermain sebaik babak pertama dan mereka mendapatkan peluang di kemudian hari. Itu adalah pelajaran yang harus kita pelajari,” katanya dikutip dari Reuters.
Pasukan Luis de la Fuente akan mencari kemenangan lagi untuk menyelesaikan fase kualifikasi Piala Euro. Spanyol menghadapi pertandingan kualifikasi kelima dan terakhir untuk Euro 2024 melawan Georgia dan dimainkan di Valladolid.
Spanyol yang sudah lolos memimpin grup dan bisa menjadi unggulan jika mengalahkan Georgia atau bahkan seri atau kalah, tergantung pada apa yang terjadi pada hasil pertandingan antara Skotlandia melawan Norwegia.
Tim Georgia hanya bisa lolos melalui babak play-off yang akan dimainkan untuk menjadi juara Liga C Nations League.
Di laga terakhir, anak asuh Luis de la Fuente menang 1-3 melawan Siprus. Lamine Yamal, Mikel Oyarzabal dan Joselu menjadi pencetak gol malam itu.
Morata memimpin rekor pencetak gol di timnas Spanyol saat ini. Sang kapten, yang memiliki Silva dan Torres dalam daftar pencetak gol terbanyak, tidak bermain satu menit pun melawan Siprus.
Pergantian Álvaro Morata melawan Siprus memiliki dampak ganda. Di satu sisi, hal ini masuk akal, karena ia telah bermain 1.164 menit bersama Atlético dan itu adalah upaya yang bisa diselamatkan melawan tim yang lebih lemah.
Terlebih lagi ketika Joselu, pemain penggantinya, telah mengumpulkan 776 menit di Real Madrid dan perlu bermain untuk mengimbanginya.
Semuanya cocok, kecuali satu fakta: Morata telah mencetak 34 gol untuk Spanyol (pencetak gol terbanyak kelima) dan dua gol berikutnya bisa dijangkau: Silva (35) dan Torres (38). Raúl (44) dan Villa (59) berada lebih jauh.