Jaroslav Silhavy Mundur dari Kursi Pelatih Setelah Loloskan Republik Ceko, Kenapa? Ini Alasannya
TRIBUNNEWS.COM- Beberapa jam setelah Republik Ceko memastikan diri lolos ke Euro 2024, sang pelatih, Jaroslav Silhavy mengambil keputusan dramatis dengan mengundurkan diri.
Jaroslav Silhavy menyebut, tekanan yang sangat tinggi membuatnya memutuskan mundur.
Republik Ceko di bawah pelatih Jaroslav Silhavy memastikan tempat mereka di Kejuaraan Eropa musim panas mendatang dengan mengalahkan Moldova 3-0, kemarin.
Dengan demikian, Ceko dipastikan menduduki peringkat kedua dan hanya kalah head to head dari Albania yang memimpin klasemen grup E. Sedangkan Moldova menduduki peringkat keempat.
Silhavy mulai bertugas pada September 2018. Reputasinya termasuk cemerlang setelah dengan gagah membawa Republik Ceko ke perempat final Euro 2020. Kecaman mulai datang setelah dia gagal meloloskan timnya ke Piala Dunia tahun lalu di Qatar.
Silhavy mengawal 26 kemenangan selama 56 pertandingan sebagai pelatih, imbang 10 kali dan kalah 20 kali, serta membawa Ceko ke posisi kedua di Grup E dalam kualifikasi Euro 2024.
"Meskipun kami senang sekarang, kami telah memutuskan sebelum pertandingan untuk tidak melanjutkan tugas ini sampai Euro 2024 nanti," kata mantan pelatih Viktoria Plzen, dan Slavia Prague ini.
"Saya sudah memberi tahu presiden [asosiasi sepak bola Republik Ceko] Petr Fouska tentang hal itu. Tekanannya sudah sangat besar - terkadang saya bahkan tidak memahaminya. Hal ini juga berkontribusi pada keputusan kami," ujar pelatih berusia 62 tahun ini.
"Ini bukan hanya tentang saya, tetapi saya memiliki seluruh tim pelaksana di belakang saya. Saya yakin bahwa kami telah melakukan pekerjaan dengan baik dan meninggalkan hasil yang baik," kata Silhavy.
Sang pelatih mendapat kecaman atas penampilan tim yang kurang memuaskan di Grup E setelah hanya memenangkan empat dari delapan pertandingan.
Masa depan Silhavy sempat diragukan setelah Ceko mengalami kekalahan telak 3-0 dari Albania pada bulan Oktober. Asosiasi Sepak Bola Ceko tidak memecatnya tetapi memangkas kontraknya hingga 30 November, dengan opsi untuk melanjutkan jika Ceko lolos ke Euro 2024.
Tim Ceko juga dirugikan oleh skandal akhir pekan lalu saat bek West Ham Vladimir Coufal dan dua pemain lainnya, bek Aris Thessaloniki, Jakub Brabec, dan penyerang Sparta Praha, Jan Kuchta dipulangkan setelah menghabiskan Sabtu malam di sebuah klub malam.
Para pemain telah meminta maaf, namun para pengamat sepak bola mengecam atmosfer yang buruk di dalam tim, dan menyalahkan Silhavy yang dinilai tak bisa mendisiplinkan pemain.
Sang pelatih sendiri mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan "kekecewaan besar" karena ketiganya berada di tim inti untuk hasil imbang 1-1 melawan Polandia di Warsawa pada hari Jumat lalu.
"Saya tidak akan mengatakan apakah saya berhasil atau tidak," kata Silhavy pada hari Senin. "Anda dapat melihat bahwa kami telah melakukan beberapa pekerjaan, kami telah bekerja di sini selama lebih dari lima tahun dan tidak ada yang membuat kami malu."
Ia mengatakan, nantinya dia bersama keluarga, dan teman-teman akan melakukan perjalanan ke Jerman sebagai seorang penggemar. "Jerman itu dekat (dengan Republik Ceko). Kami pasti akan pergi dan mendukung para pemain," katanya.
Di laga Grup H, Slovenia menang dramatis 2-1 atas Kazakhstan dalam laga terakhir. Gol Benjamin Verbic pada menit ke-86 membuat Slovenia menang 2-1. Slovenia menduduki posisi runner up di bawah Denmark dengan hanya kalah head to head.
Italia, Ceko, dan Slovenia merupakan tiga negara terkini yang memastikan tempat di Euro 2024 setelah 17 negara sebelumnya lebih dulu mendapat jatah berlaga. (Tribunnews/den)
Baca juga: Daftar 20 Negara Lolos Euro 2024: Italia Terselamatkan, Laga Hidup Mati Kroasia & Wales