“Dengan segala rasa sakit di jiwaku dan rasa tercekat di tenggorokan, aku mengucapkan selamat tinggal pada hal terindah yang terjadi padaku sepanjang karierku,” tulis Angel Di Maria di Instagram seperti dikutip dari TyC Sports.
Ángel Di María, salah satu ikon di timnas Argentina, membuat postingan emosional di jejaring sosial dan mengonfirmasi bahwa ia akan meninggalkan Tim Nasional Argentina setelah Copa América 2024, setelah kemenangan bersejarah melawan Brasil di Maracaná.
"Yah, pertandingan kualifikasi terakhir telah tiba bagiku, aku tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata betapa tepuk tangan orang-orang memenuhi jiwaku di waktu terakhir ini, aku menikmati setiap detik kasih sayang itu dan dari rekan satu timku, mereka, teman-temanku," tulis Angel Di Maria.
"Tanpa mereka cerita ini tidak akan memiliki arti yang sama. Cinta mereka masing-masing menjadikan saya seperti sekarang ini juga,” tulis Fideo lagi.
Dalam pertandingan melawan Brasil, Angel Di Maria masuk di babak kedua dan menjadi kapten setelah menggantikan Lionel Messi.
Kemudian, penyerang Benfica menegaskan, sekali lagi, bahwa dia akan mengucapkan selamat tinggal kepada Albiceleste setelah kompetisi kontinental berikutnya di Amerika Serikat, sebuah gagasan yang dia kemukakan dalam sebuah wawancara.
“Copa América akan menjadi yang terakhir kalinya saya mengenakan seragam Argentina, dengan segala rasa sakit di jiwa saya dan perasaan tercekat di tenggorokan, saya mengucapkan selamat tinggal pada hal terindah yang terjadi pada saya dalam karier saya, memakainya, berkeringat. dan MERASAKANNYA dengan segala kebanggaan," kata Angel Di Maria.
"Terima kasih penggemar, terima kasih keluarga, terima kasih teman dan rekan satu tim, kami terus membuat sejarah dan itu akan tetap ada selamanya". Lets Go Argentina!" kata Di María, pahlawan timnas di final Copa América 2021, Finalissima 2022, dan Piala Dunia Qatar 2022.
Kecam Kekerasan Terhadap Fans Argentina
Angel Di María juga mengecam kekerasan terhadap fans Argentina di Maracaná.
Ángel Di María memperjelas kemarahannya atas penindasan brutal yang dilakukan polisi Brasil terhadap fans Argentina di Maracaná.
"Sayangnya kita tidak bisa membiarkan kejadian yang terjadi di stadion berlalu begitu saja, tidak ada seorang pun yang pantas menerima perlakuan buruk itu, bahkan pemukulan"
"Keluarga dan anak-anak ketakutan di tengah-tengah stadion di mana satu-satunya hal yang seharusnya terjadi adalah menonton dan menikmati pertandingan dalam cerita rakyat sepak bola".
"Saya harap hal seperti ini tidak terjadi lagi. Kami sebagai pemain akan selalu membela suporter kami tanpa keraguan.”