TRIBUNNEWS.COM - Drama kerap menghiasi gemerlap pertandingan sepak bola, tak terkecuali laga antara Jerman vs Prancis di partai final Piala Dunia U17 2023, Sabtu (2/11/2023).
Pertandingan yang dimenangkan Jerman tersebut melahirkan setidaknya tiga drama yang terjadi.
Mulai dari kartu merah, gol penyeimbang kedudukan di menit akhir hingga saling menyusul saat babak adu penalti.
Berikut 3 drama ulasan Tribunnews mengenai pertandingan partai final Piala Dunia U17 antara Jerman vs Prancis di Stadion Manahan Solo, Sabtu (2/11/2023).
Baca juga: Daftar Juara Piala Dunia U17 - Timnas Jerman Resmi Cetak Sejarah Baru
1. Kartu Merah
Pertandingan final antar Jerman vs Prancis tak luput dari hukuman kartu merah.
Momen ini menimpa kubu Der Panzer setelah Winners Osawe diusir keluar wasit tepat pada menit ke-69.
Pasca-kejadian tersebut akhirnya Jerman yang telah memimpin dengan skor 2-1 harus bertahan total.
Bahkan melalui statistik pertandingan, Prancis mampu mencatatkan 12 kali tembakan tepat mengarah ke gawang Jerman.
Sedangkan Der Panzer hanya membalas empat kali saja ke gawang Tim Ayam Jantan.
Pada ujungnya catatan gol dari Der Panzer mampu disamakan Prancis pada waktu normal.
2. Gol Menit Akhir
Yap, unggul jumlah pemain dimanfaatkan dengan sempurna oleh Prancis.
Tim Ayam Jantan lahan perlahan mengobrak-abrik jantung pertahanan Jerman.
Walhasil melalui aksi Mathis Amougou, Prancis mampu mencatatkan gol penyeimbang 2-2 atas Jerman.
Gol yang terjadi pada menit ke-85 tersebut mengantarkan pertandingan antara Jerman vs Prancis berlanjut ke babak penalti.
Adapun melalui tambahan waktu sekitar 9 menit, kedua tim tak mampu menciptakan gol pembeda.
3. Saling Susul Babak Adu Penalti
Pada babak tos-tosan, kedua tim sempat membuat jantung suporter berdebar kencang.
Mulanya eksekutor pertama Prancis, Kayi Sanda sukses menendang penalti.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan eksekusi Jerman melalui Eric da Silva yang gagal bersarang.
Walhasil suporter Prancis di stadion Manahan Solo langsung bergemuruh, karena kans kemenangan Tim Ayam Jantan terbuka lebar saat eksekusi penalti pertama.
Namun, hal tersebut tak berlangsung sesuai rencana pasca-eksekutor ke-3 Prancis, Nhoa Sangui gagal menjebloskan bola.
Momen ini diperburuk setelah penendang ke-4 yakni, Bastien Meupiyou juga gagal mengeksekusi bola setelah ditahan kiper Jerman, Konstantin Heide.
Walhasil yang sebelumnya Prancis unggul, kini berbalik tertekan.
Saat itu giliran suporter Jerman yang bergemuruh kencang karena tim-nya cuma butuh satu gol lagi untuk menang.
Namun apa disangka, saat eksekusi penentuan Jerman, justru mampu digagalkan kiper Prancis, Paul Argney.
Walhasil pertandingan kembali menjadi imbang dan kepercayaan diri tampak di wajah pemain Prancis.
Lalu tiba-tiba pada penendang penalti selanjutnya, justru Prancis tampil mengecewakan.
Tendangan dari Tidiam Gomis mampu ditepis kembali oleh kiper Konstantin Heide.
Maka Jerman-lah yang berbalik lebih percaya diri dan berhasil menentukan pertandingan melalui eksekutor ke-6 nya.
Yap, Jerman menutup babak adu penalti dengan skor 4-3 setelah Almugera Kabar menendang bola ke arah tengah gawang Prancis.
Dengan kemenangan ini Jerman mampu mencetak sejarah setelah merenggut trofi perdana di Piala Dunia U17.
Dengan koleksi satu trofi, Jerman sejajar dengan Prancis yang juga menjuarainya pada tahun 2001.
Tak hanya itu, Die Panzer juga menyamai catatan dari Rusia (dulu Uni Soviet), Arab Saudi, Swiss dan Inggris.
Adapun partai final Piala Dunia U17 juga menjadi wujud dominasi Jerman atas Prancis pada tahun 2023.
Diketahui, sebelum kedua tim bertemu di partai puncak Piala Dunia U17, laga puncak antara Jerman vs Prancis juga hadir di Piala Eropa U17 2023.
Dalam pertandingan itu, Jerman juga mengalahkan Prancis melalui adu penalti.
Bedanya di waktu normal pertandingan antara Jerman vs Prancis berakhir dengan skor kacamata.
Berikut Daftar Juara Piala Dunia U17
5 Kali
Nigeria: 1985, 1993, 2007, 2013, 2015
4 Kali
Brasil: 1997, 1999, 2003, 2019
2 Kali
Ghana: 1991, 1995
Meksiko: 2005, 2011
1 Kali
Prancis: 2001
Rusia (Uni Soviet): 1987
Arab Saudi: 1989
Swiss: 2009
Inggris: 2017
Jerman: 2023
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)