TRIBUNNEWS.COM - Nama Erling Haaland mendadak trending lantaran menjadi sosok yang paling banyak dibicarakan di media sosial Twitter alias X, Senin (4/12/2023) pagi WIB.
Berdasarkan pantauan Tribunnews pada jam 03.45 WIB, setidaknya ada 69,1 ribu cuitan tentang Haaland di X.
Momen trendingnya nama Haaland terjadi tepat setelah drama laga Manchester City vs Tottenham di Stadion Etihad pada pekan 14 Liga Inggris.
Dalam laga sengit yang berakhir dengan skor 3-3 tersebut, sorotan tajam memang mengarah kepada Haaland.
Baca juga: Kontroversi Simon Hooper Terulang Untungkan Tottenham, Manchester City Senasib dengan Liverpool
Sorotan yang tertuju pada Haaland bukanlah menyoal dirinya yang tampil kurang klinis di lini depan.
Bukan pula soal assist brilian yang Haaland ciptakan atas terciptanya gol ketiga Manchester City yang dicetak Jack Grealish.
Namun, pembicaran soal Haaland lebih mengarah terhadap reaksi kemarahannya menyikapi kepempinan wasit Simon Hooper dalam laga tersebut.
Haaland tak bisa menyembunyikan kemarahannya yang meluap-luap saat melihat Simon Hooper mengeluarkan keputusan kontroversial.
Momen kemarahan Haaland dapat terlihat tepatnya pada saat laga Manchester City vs Tottenham memasuki menit ke-94.
Pada menit tersebut, Haaland yang tengah memegang bola mendapat sergapan dari bek Tottenham.
Sempat jatuh, Haaland tetap berjuang berdiri kembali demi bisa mengambil keuntungan mendapatkan bola.
Dalam waktu sepersekian detik, Haaland mampu mendapatkan bola tersebut dan langsung memberikan umpan kepada Grealish yang sudah lari ke depan.
Umpan dari Haaland itu terlihat sangat bagus lantaran berada tepat di kaki Grealish yang sudah tinggal berhadapan dengan kiper Tottenham, Vicario.
Hanya saja pada momen tersebut, Simon Hooper selaku wasit memutuskan untuk memberikan pelanggaran kepada Manchester City.
Sontak, kejadian tersebut memicu amarah para pemain Manchester City terkhusus Haaland yang merasa keputusan wasit keliru besar.
Kepemimpinan Simon Hooper pun langsung mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak termasuk di jagad media sosial.
Tak sedikit yang menganggap bahwa Simon Hooper menjadi aktor antagonis dalam drama laga Manchester City vs Tottenham yang berakhir 3-3 di Stadion Etihad.
Rekam Jejak Simon Hooper sebagai Wasit Kontroversial Liga Inggris
Simon Hooper merupakan wasit kelahiran Swindon, Inggris pada 15 Juli 1982, atau kini berusia 41 tahun.
Dilansir Transfermarkt, Simon baru memimpin delapan laga di Liga Inggris di musim ini. Namun ia sudah mengeluarkan 47 kartu kuning.
Lalu ia juga mengeluarkan dua kartu kuning kepada dua pemain yang berbuntut kartu merah salah satunya kepada Diogo Jota.
Total secara keseluruhan, ia telah memimpin 85 laga di Liga Inggris dengan jumlah kartu kuning yang dikeluarkan sebanyak 281, sejak memimpin pada 2015/2016.
Tiga kali ia mengeluarkan empat kartu kuning untuk seorang pemain dalam sebuah laga. Lalu untuk kartu merah langsung ada 2 kali.
Simon sebenarnya merupakan langganan untuk memimpin laga di divisi Championship atau kompetisi kasta kedua di Liga Inggris.
Wasit berkepala plontos itu memimpin 210 laga di Divisi Championship sejak memulainya pertama pada 2008/2009.
Selama itu, ia sudah mengeluarkan kartu kuning sebanyak 704 kali.
Kartu merah dari kartu kuning ada 13 kali dan kartu merah langsung sebanyak 10 kali.
Daftar Kontroversi Simon Hooper saat Memimpin Laga Liga Inggris
Berbicara tentang sosok Simon Hooper, tak sedikit pihak yang mengecap pria berkepala pelontos itu sebagai wasit kontroversial di Liga Inggris.
Jauh sebelum membuat keputusan kontroversial yang merugikan Manchester City dalam laga melawan Tottenham, dinihari tadi.
Kepemimpinan Simon Hooper dalam mengadili pertandingan sudah disorot sejak awla musim ini.
Tercatat ada dua pertandingan yang diwarnai keputusan kontroversial saat Simon Hooper memimpin laga.
Momen pertandingan pertama hadir saat wasit berusia 41 tahun itu memimpin laga antara Manchester United vs Wolves pada pekan perdana Liga Inggris.
Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan satu gol tanpa balas untuk Manchester United di Stadion Old Trafford tersebut.
Simon Hooper dikritik banyak pihak lantaran tidak memberikan hadiah penalti kepada Wolves pada penghujung laga.
Berawal dari situasi set piece, Wolves berpeluang mendapatkan penalti setelah ada indikasi Andre Onana melakukan pelanggaran di kotak terlarang.
Eks kiper Inter Milan itu dianggap melakukan pelanggaran saat mencoba menepis bola di udara.
Ya, pada saat Onana terlibat duel dengan dua pemain Wolves yakni Sasa Kalajdzic dan Craig Dawson di kotak penalti Manchester United.
Terlihat Onana menabrak Sasa Kalajdzic hingga membuatnya terjatuh setelah menepis bola di kotak terlarang.
Insiden itu dianggap pelanggaran lantaran pukulan Onana saat meninju bola membuat Sasa Kaljdzic terjatuh pada waktu bersamaan.
Tim VAR pun sempat mengecek berulang kejadian tersebut lewat tayangan video.
Hanya memang pada akhirnya wasit tidak memberikan hadiah penalti kepada Wolves lantaran tidak menganggap hal tersebut sebagai pelanggaran.
Sontak, keputusan Simon Hooper selaku wasit mendapat protes keras dari pemain dan official pelatih Wolves.
Para pemain Wolves melayangkan protes keras kepada wasit karena mereka menganggap Onana telah melakukan pelanggaran kepada Kalajdzic di kotak terlarang.
Hanya saja sekali lagi, Simon Hooper tidak bergeming dengan protes tersebut dan memilih melanjutkan pertandingan.
Pada waktu bersamaan, Simon Hooper justru menghadiahi Gary O'Neill selaku pelatih Wolves dengan kartu kuning.
Simon Hooper berdalih bahwa pelatih Wolves terlalu melakukan protes berlebihan atas keputusan yang sudah dibuat tim wasit.
Hingga pada akhirnya, Wolves akhirnya gagal mendapatkan penalti dan pulang dengan tangan hampa dari markas Manchester United pada laga pertamanya musim ini.
Jika terjadi penalti dan berbuah gol, mungkin laga akan berakhir dengan hasil seri 1-1 untuk kedua tim.
Menariknya, setelah laga selesai, pihak PGMOL yang diwakili Jon Moss melayangkan permintaan maaf kepada Wolves karena timnya dirugikan wasit.
Buntut kesalahannya ini, Simon Hooper kemudian diistirahatkan di pekan kedua dan hanya diberikan tugas VAR.
Baca juga: Kontroversi Simon Hooper Terulang Untungkan Tottenham, Manchester City Senasib dengan Liverpool
Setelah diistirahatkan beberapa laga, Simon Hooper nyatanya kembali dipercaya untuk mengawal pertandingan Liga Inggris.
Salah satunya saat PGMOL menugaskan Simon Hooper memimpin laga panas antara Tottenham Hotspur vs Liverpool pada pekan ketujuh Liga Inggris.
Dalam laga yang dimainkan di Tottenham Hotspur Stadium pada tanggal 30 September 2023.
Liverpool merasa dirugikan oleh beberapa keputusan Simon Hooper yang cenderung memihak kepada tuan rumah.
Liverpool benar-benar menjadi klub yang merasa dizolimi oleh Simon Hooper.
Dalam laga tersebut, Simon Hooper membuat keputusan kontroversial dengan menganulir gol Luis Diaz yang dianggapnya telah berada di posisi offside.
Padahal lewat tayangan ulang video, posisi Luis Diaz sebelum mencetak gol nyatanya onside bukan offside.
Selain itu, keputusan Simon Hooper memberikan kartu merah khususnya kepada Diogo Jota dalam laga tersebut juga dikritik banyak pihak.
Tak pelak, Liverpool yang saat itu bermain dengan 9 pemain merasa dirugikan oleh keputusan wasit dan akhirnya kalah melawan Tottenham.
Setelah beberapa hari pasca kejadian tersebut, PGMOL mengakui bahwa keputusan Simon Hooper memang salah dan akhirnya merugikan Liverpool.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)