"Semoga masih ada titik cerah bagi kami untuk mendapatkan keadilan," tutup Yoyok Sukawi.
Baca juga: Gusti Randa Bahas Kericuhan Suporter di Laga PSIS vs PSS: Ingatkan Sleman Fans Liga 1 Masih Panjang
Diketahui, suporter menjadi salah satu elemen terpenting dalam laga kandang.
Suporter dapat memberikan suntikan semangat tersendiri bagi tim kebanggaannya.
Tak hanya itu, tiket laga kandang yang laku diborong suporter juga dapat memberikan pemasukan yang rutin bagi setiap klub.
Walhasil jika PSIS kehilangan itu semua, maka diprediksi akan membuat goyah hingga penutupan Liga 1 musim ini.
Untuk sementara ini, PSIS sedang berjuang di papan atas klasemen, peringkat ke-3.
Jika ini bertahan hingga akhir musim, maka PSIS berpeluang memperebutkan trofi Juara Liga 1 hingga tiket play-off Liga Champions Asia (LCA).
Kronologi Ricuh Superter PSIS Semarang vs PSS Sleman
Diwartakan TribunJateng, kericuhan terjadi pada menit 90+2.
Ricuh yang diduga oknum suporter PSS Sleman dengan PSIS Semarang ini memaksa wasit menghentikan pertandingan.
Kronologi kericuhan bermula dari aksi saling ejek antar suporter dari sisi tribun utara dengan pendukung PSS Sleman yang datang langsung ke Stadion Jatidiri.
Aksi saling lempar pun terjadi sampai akhirnya kericuhan tidak terhindarkan.
Sejumlah penonton dari tribun barat tiba-tiba berlarian ke tengah lapangan.
Ada juga yang membawa anak kecil berlari ke tengah lapangan untuk menghindari kericuhan. Sejumlah suporter juga tampak masuk lapangan dan melakukan lemparan.
Ada juga suporter yang nekat turun ke pinggir lapangan.
CEO PSIS Yoyok Sukawi terlihat turut menenangkan kericuhan ini.
Bahkan ketika berjalan ke sisi tribun utara suporter terlihat ia didampingi dua tim medis yang memberikan pertolongan pertama di bagian kepala kepada bos klub kebanggaan masyarakat Kota Semarang tersebut
(Tribunnews.com/Bayu Panegak/ Giri) (TribunJateng/Franciskus Ariel Setiaputra)