Meski di saat yang sama ia mengakui permainan ciamik akan menjadi bonus yang luar biasa dari raihan tiga poin di tangan.
Namun ia lebih mementingkan tiga angka daripada permainan indah di atas lapangan.
"Ini bukan soal menampilkan permainan sepak bola yang indah," ungkap Ange dikutip dari The Spurs Express.
"Ini adalah soal memenangkan pertandingan sepak bola."
"Itulah yang saya katakan sejak awal. Kami dikatakan sedang memainkan sepak bola indah."
"Namun saya tidak melihat sesuatu yang meyakinkan dari para pemain," sambungnya.
Sebenarnya, mementingkan hasil daripada permainan bukan menjadi filosofi asing bagi Tottenham.
Apalagi pada era modern seperti ini, hasil memang menjadi rapor besar bagi para pelatih.
Pendekatan pragmatis pernah dicoba Spurs dalam beberapa tahun terakhir.
Penunjukkan Jose Mourinho dan Antonio Conte bisa menjadi contoh terbaik.
Mourinho bahkan nyaris membawa Tottenham merengkuh trofi kompetitif pertamanya dalam kurun waktu lama.
Baca juga: Cuma Jadi Penonton, Manchester United Untung Besar dari Tottenham dan Newcastle United
Namun ia keburu dipecat manajemen sebelum melakoni laga final.
Dalam prosesnya, Mourinho juga tak terlalu mementingkan permainan indah.
Skema counter attack cepat sempat menjadi identitas Spurs di tangan The Special One.