"Itu adalah kewajiban seorang pemain," tegas Hasani.
Meski tak ada bayaran, bukan berarti PSSI tidak mengeluarkan biaya saat proses naturalisasi.
Menurutnya, PSSI tetap harus mengeuarkan dana untuk mengurus administrasi.
"Anggapan orang tentang pemborosan dana yang dikeluarkan oleh federasi itu saya katakan, saya menjadi saksi hidup, itu tidak ada (anggaran untuk pemain)," kata Hasani.
"Memang ada anggaran untuk pengurusan tersebut, tetapi itu hanya anggaran administrasi dan lumrah terjadi dalam proses administrasi," ungkapnya.
Suka tidak suka, program Naturalisasi pemain ini memang telah banyak dilakukan di negara yang sepak bolanya maju.
Sebut saja Maroko, mayoritas pemain yang bermain untuk Tim Nasionalnya adalah pemain naturalisasi.
Tentu saja langkah naturalisasi pemain ini diambil untuk memajukan Tim Nasional lebih baik kedepannya.
Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era STY
Sepanjang kepemimpinan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, sudah ada sepuluh pemain dinaturalisasi, termasuk Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On, yang tinggal mengambil sumpah sebagai warga negara Indonesia.
Dari sepuluh pemain tersebut, sebagian besar di antara mereka berposisi sebagai pemain belakang.
Tercatat ada tujuh pemain yang berposisi pemain belakang.
Mereka adalah Elkan Baggott, Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Justin Hubner, Jay Idzes, dan Nathan Tjoe-A-On.
Kemudian, dua orang, yaitu Marc Klok dan Ivar Jenner, berposisi sebagai gelandang.
Sisanya, Rafael Struick merupakan pemain depan.
Berikut adalah daftar pemain yang dinaturalisasi Timnas Indonesia pada era pelatih Shin Tae-yong:
- Sandy Walsh
- Rafael Struick
- Jordi Amat
- Shayne Pattynama
- Ivar Jenner
- Justin Hubner
- Jay Idzes*
- Nathan Tjoe-A-On*
- Ragnar Oratmangoen*
*Masih dalam proses
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)