Menurut pandangan Ferdinand, Manchester United memiliki banyak pemain bintang di dalam skuadnya.
Status pemain bintang ini tentu berdampak pada egonya yang ingin selalu tampil dalam starting eleven.
Contoh kecil tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Potter jika benar-benar datang ke Old Trafford menggantikan Ten Hag.
"Saya akan mengatakan bahwa Graham Potter memiliki salah satu pekerjaan tersulit di liga karena apa yang telah diberikan kepadanya," buka Rio Ferdinand dikutip dari laman MEN.
"Aneh rasanya mengatakan hal itu karena sebenarnya dia punya banyak talenta. Tapi kedatangannya sebagai manajer baru, dia pasti akan berurusan dengan pemain bintang dengan egonya yang tinggi. Dan dia harus mengaturnya."
"Bayangkan setiap minggu, dia memilih 11 pemain dengan pemain-pemain hebat dan mereka bukan sebuah tim. Dia harus merumuskan sebuah tim dan mengecewakan antara 11-15 pemain.
"Semua pemain berpikir mereka harus bermain dan itu adalah salah satu percakapan tersulit," sambung eks bek Manchester United.
"Jika Anda berbicara dengan manajer mana pun, salah satu percakapan tersulit bagi manajer mana pun adalah memberi tahu pemain bahwa Anda tidak akan bermain minggu ini."
"Apa yang saya katakan adalah bahwa ini adalah salah satu elemen betapa sulitnya pekerjaan [manajemen], manajemen sumber daya manusia," tandas Ferdinand.
Beralih ke reaksi Roy Keane, ia mengisyaratkan dukungannya kepada Potter apabila mau melatih Marcus Rashford dkk.
Ia mengaku suka dengan kepemimpinan Potter ketika menangani Chelsea.
Potter diketahui menangani Chelsea hanya 7 bulan, dari penunjukkan September 2022 hingga April 2023.
Laporan Transfermarkt menyatakan bahwa, Potter sebelum berpisah dengan Chelsea telah memimpin 31 pertandingan.
Statistik Potter bersama Chelsea adalah meraih 12 kemenangan, 8 imbang dan 11 kekalahan.