TRIBUNNEWS.COM - Xavi Hernandez tengah berada di taraf ketakutan tingkat maksimal akibat teror pemecatan, kendati Barcelona lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Hasil Liga Champions matchday pamungkas diwarnai kekalahan mengejutkan Barcelona 3-2 dari Royal Antwerp di Bosuilstadion, Kamis (14/12/2023).
Barcelona dua kali mengejar ketinggalan seusai Ferran Torres dan pemain pengganti Marc Guiu mencetak gol penyama.
Namun, Antwerp berhasil menciptakan gol kemenangan berkat George Ilenikhena di pengujung permainan.
Dengan hasil ini, Barcelona berhak atas juara Grup H.
Baca juga: Perasaan Rafael Leao saat AC Milan Akhirnya Tersingkir dari Liga Champions
Barca mengoleksi 12 poin dari enam pertandingan sama dengan Porto yang di laga lainnya mengalahkan Shakhtar Donetsk 5-3, tapi unggul head to head.
Shakhtar finis ketiga dengan sembilan poin untuk menuju playoff Liga Europa, sedangkan Antwerp di posisi terbawah usai mengumpulkan tiga poin.
Kendati lolos ke 16 besar, Xavi Hernandez tidak memungkiri ketakutan akan pemecatan. Maklum, ini menjadi dua kekalahan beruntun di mana sebelumnya Barca juga keok dari Girona di ajang LaLiga.
Isu pemecatan Xavi Hernandez menguat setelah sang entrenador Barca tersebut kabarnya dipanggil menghadap presiden klub, Joan Laporta.
"Ya saya khawatir (akan dipecat)," buka Xavi Hernadez, seperti yang dikutip dari laman Forbes.
"Itu normal, karena apa yang saya berikan kurang memuaskan kepada klub."
"Namun yang pasti saya ingin bertahan dan membuktikan kepada Barcelona lewat prestasi," sambung pria yang juga pernah bermain bagi Blaugrana.
Barcelona memang menurunkan lapis B pada pertandingan melawan Royal Antwerp. Akan tetapi itu tidak menjadi alasan mutlak untuk menerima kekalahan.
"Permainan tidak dalam situasi nyaman. Imbasnya kami menuai rentetan hasil buruk."