Hasilnya, Timnas Indonesia pun kesulitan berkembang dan tertinggal 1-0 di babak pertama.
Kemudian di jeda turun minum, Shin Tae-yong pun merotasi 10 pemain secara serentak kecuali posisi penjaga gawang yang ditempati Syahrul Trisna.
Pemain yang diturunkan adalah, Witan Sulaeman, Justin Hubner, Jordi Amat, Edo Febriansah, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Adam Alis, Egy Mualana, Ramadhan Sananta, dan Hokky Caraka.
Yang ditarik keluar, Wahyu Prasetyo, Rizky Ridho, Pratama Arhan, Yakob Sayuri, Ricky Kambuaya, Marc Klok, Rafael Struick, Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, dan Saddil Ramdani.
Namun meski melakukan banyak pergantian pemain tak membuat Timnas Indonesia dapat memecah kebuntuannya.
Bahkan Timnas Indonesia justru kebobolan tiga gol tambahan pada babak kedua.
Menanggapi hasil pertandingan, pengamat sepak bola Coach Justin pun mengkritik taktik yang digunakan oleh Shin Tae-yong.
Coach Justin menilai, Timnas Indonesia tidak cocok menggunakan formasi 4-4-2.
Menuritnya, pada pertandingan tersebut dua penyerang Garuda menjadi terisolir.
Selain itu, terdapat jarak antara gelandang dan penyerang sehingga membuat serangan Timnas Indonesia selalu putus di tengah lapangan.
"Kita nggak cocok main 4-4-2," ujar Coach Justin dikutip dari kanal YouTube Justinus Lhaksana, Rabu (3/1/2024).
"Lebih baik main dengan formasi 4-3-3, atau 4-2-3-1."
"Karena dua penyerang terlalu terisolir, terus tengahnya itu terlalu ada gap antara pemain tengah dan pemain depan."
"Dan Marselino nggak bisa jadi deep lying playmaker. Marselino harus main ke depan untuk jadi pemain nomor 10."