Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia berkesempatan membalasakan kekalahan 0-4 dari Libya yang didapat di laga uji coba pertama, pada Selasa (2/1/2024).
Tiga hari setelah kekalahan tersebut, Timnas Indonesia dijadwalkan akan kembali bertemu Libya pada Jumat (5/1/2024), juga di Mardan Sports Complex, Turki.
Pelatih Shin Tae-yong melakukan eksperimen dengan menggunakan formasi 4-4-2, berbeda dari biasanya mempercayakan tiga bek.
Shin Tae-yong melakukan banyak perubahan di babak kedua. Pelatih asal Korea Selatan itu mengganti 10 pemain, hanya menyisakan kiper Syahrul Trisna Fadillah yang tak diganti.
Hasilnya masih belum begitu baik. Setelah tertinggal 0-1 di babak pertama, gawang Indonesia kemasukan tiga gol lagi.
Baca juga: Kata Justin Hubner Minta Maaf Blunder saat Debut Timnas Indonesia, Ada Kesulitan Pakai Sistem STY
Sebenarnya ada perbedaan yang cukup mendasar dalam permainan Timnas Indonesia selama babak kedua.
Beberapa peluang tercipta dan aliran bola lebih berjalan setelah masuknya Edo Febriansyah, Witan Sulaeman, Ivar Jenner, Marselino, Justin Hubner dan Jordi Amat.
Namun sayang, tiga gol yang terjadi di babak kedua, dua diantaranya tercipta karena adanya blunder dari para pemain.
Hasil ini menjadi pelajaran penting bagi skuad Garuda. Di laga kedua melawan Libya mesti ada perbaikan.
Terlebih di laga kedua nanti, kemenangan ataupun kekalahan yang didapat bakal dihitung poinnya dalam ranking FIFA.
Ya, di laga pertama melawan Libya ini tidak masuk dalam hitungan poin FIFA. Hal inilah yang menjadi satu alasan mengapa Shin Tae-yong melakukan eksperimen.
Laga pertama ini dirasa menjadi kesempatan yang pas untuk menjajal ramuan baru STY dan kekalahan mesti disikapi dengan bijak.
Baca juga: Timnas Indonesia Dibantai Libya 4-0, Warganet Langsung Serbu Postingan Erick Thohir dengan Thom Haye
Dan di laga kedua, STY mesti memperhitungkan matang-matang mengenai line up starter terbaiknya, mengingat juga sudah masuk hitungan poin.
Lantas, berapa poin yang didapat Indonesia di ranking FIFA jika meraih kemenangan atas Libya yang kini menempati peringkat 120 dunia?