TRIBUNNEWS.COM - Timnas Palestina dalam kondisi fokus yang terpecah menyongsong pagelaran Piala Asia 2024 di Qatar, Januari ini.
Kekhawatiran timnas Palestina bukannya tanpa sebab, mengingat mereka mengkhawatirkan mengenai nasib keluarganya di kampung halaman.
Disampaikan oleh pelatih timnas Palestina, Makram Daboub, bahwa pemainnya dihantui perasaan cemas sepanjang pemusatan latihan di Arab Saudi.
Perang Gaza yang kini tengah terjadi mengganggu persiapan tim berjuluk Singa Kanaan tersebut.
Baca juga: Gelandang Timnas Palestina Ceritakan Bekal untuk Mengarungi Piala Asia 2023
"Semua orang terpaku pada berita, sebelum dan sesudah latihan, baik di bus atau di hotel,” terang Makram Daboub, dikutip dari laman Japan Times.
Serangan Isael ke Gaza menjadi masalah non-teknis yang harus dihadapi oleh Makram Daboub.
Pemainnya mengalami masalah psikologi sepanjang persiapan mengikuti turnamen Piala Asia 2024 di Qatar yang berlangsung 12 Januari hingga 10 Februari mendatang.
“Pemain memiliki perasaan cemas terus-menerus terhadap keluarga mereka,” kata Daboub, pelatih yang juga pernah membesut timnas Tunisia.
Asosiasi Sepak Bola Palestina merayakan keberhasilan tim nasionalnya yang berhasil melaju ke putaran final Piala Asia 2024 di Qatar.
Keikutsertaan Palestina adalah ketiga kalinya dalam sejarah turnamen sepak bola terbesar di benua Asia tersebut.
Akan tetapi, gejolak perang Gaza yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir membuat Daboub memiliki pekerjaan rumah tambahan.
"Kami mempunyai masalah fisik, teknis dan taktis karena penangguhan turnamen, serta masalah psikologis," kata Daboub melanjutkan.
Daboub menambahkan sejumlah pemainnya juga memiliki kerabat yang harus melarikan diri dari serangan militer Israel yang tiada henti di wilayah utara Gaza.
Keluarga pemain kebanyakan mencari wilayah aman di wilayah selatan Gaza.