TRIBUNNEWS.COM - AC Milan kini menemui halangan dalam upaya mencari pelatih anyar menggantikan Stefano Pioli. Incaran utama AC Milan masuk radar Barcelona.
AC Milan dan Barcelona sama-sama dirundung inkonsistensi permainan dalam perburuan gelar juara di kompetisi domestik.
Sorotan tren minor yang menimpa AC Milan maupun Barcelona tertuju kepada posisi pelatih, Stefano Pioli dan Xavi Hernandez. Di mana Rossoneri, julukan Milan, disampaikan sejumlah media Italia akan berpisah jalan dengan Stefano Pioli di akhir musim nanti.
Sinyal pemecatan Pioli di akhir musim menguat setelah manajemen mengantongi nama allenatore pengganti. Antonio Conte sempat diisukan akan mengisi posisi yang ditinggalkan Pioli.
Hanya saja klub sekota Inter Milan ini lebih condong kepada Thiago Motta, allenatore Bologna.
Akan tetapi masalah baru menghampiri AC Milan setelah Barca disebut juga tertarik untuk mendapatkan tanda tangan mantan pemain timnas Italia ini.
Diwartakan Sport, Barca dirundung masalah internal.
Ruang ganti pemain terbagi menjadi dua kubu. Ada yang pro Xavi Hernandez, dan ada pula yang sebaliknya.
Sejumlah pemain mulai menunjukkan pembangkangan dan tidak suka dengan gaya pendekatan Xavi sebagai pelatih. Puncaknya terjadi saat Frenkie De Jong takluk dari Real Madrid 4-2 di Piala Super Spanyol.
Sejatinya manajemen Barcelona memberikan dukungan penuh kepada Xavi. Bahkan Joan Laporta masih percaya posisi entrenador kepada mantan pemain Barca ini.
Hanya saja Direktur Olahraga Barcelona terbaru mulai menjadi kandidat pengganti Xavi Hernandez.
Baca juga: Prediksi Skor Unionistas vs Barcelona Copa del Rey: Tim Divisi 3 jadi Tempat Pelampiasan Blaugrana
Adalah Thiago Motta yang menjadi incaran Deco untuk menangani raksasa Catalan ini di musim depan.
Bukannya tanpa alasan mengapa Deco menginginkan Thiago Motta membesut Barca.
Pria keturunan Italia-Brasil ini bukan sosok baru di Barcelona. Pasalnya dia pernah menjadi bagian penguasa Camp Nou itu sejak musim 2001 hingga 2007 sebagai pemain.
Bahkan Motta merupakan pemain jebolan akademi La Masia, meski awalnya di didatangkan dari Juventus SP musim 19999.
Artinya, sedikit banyak Motta memiliki kapasitas dan kualitas terhadap filosofi permainan ala Barcelona.
Di sisi lain, Thiago Motta merupakan sahabat dekat dari Deco. Bahkan hubungan pertemanan keduanya terjalin hingga saat ini.
Thiago Motta Lagi Naik Daun
Thiago Motta dinilai sebagai profil yang tepat menangani Barcelona. Meski secara profil dan rekam jejak kurang mentereng.
Sejak gantung sepatu, mantan pemain Inter Milan dan PSG ini memilih untuk tak jauh-jauh dari dunia sepak bola. Dia memutuskan berkarier sebagai pelatih.
Sejumlah klub Liga Italia pernah merasakan servis kepelatihan Motta, mulai dari Genoa, Spezia dan terbaru Bologna.
Bersama klub barunya inilah sang allenatore mulai menunjukkan eksistensinya. Thiago Motta sukses menyulap Bologna menjadi kuda hitam di kompetisi Serie A.
Kini, Bologna duduk di peringkat 7 klasemen Liga Italia. Mereka hanya terpaut dua poin dari Fiorentina yang menduduki posisi 4 alias slot terakhir untuk bisa mentas di kompetisi Liga Champions.
Thiago Motta dinilai lebih masuk akal untuk berlabuh ke Barcelona ketimbang membidik Roberto De Zerbi yang juga tengah naik pamor bersama Brighton.
(Tribunnews.com/Giri)