"Saya akan mengambil libur pada 25 (Januari) mungkin akan melihat pertandingan (Grup F)."
"Saya akan melakukannya setelah ada kepastian (melaju ke babak 16 besar). Sekarang saya tidak bisa berkata apa-apa tentang itu, saya pikir itu kehendak Tuhan."
"Saya tidak punya pilihan lain, selain mengakui bahwa Jepang adalah tim yang bagus. Saya menerima hasilnya meski ada banyak keluhan terhadap wasit. Saya salut kepada para pemain kami karena telah melakukan yang terbaik," pungkasnya.
Nyatanya, Timnas Indonesia mendapat keajaiban setelah Kirgizstan menahan imbang Oman, 1-1.
Skor tersebut membawa Shin Tae-yong mengukir sejarah bagi Timnas Indonesia.
Kini Shin Tae-yong layak menyanding label Pelatih Ajaib.
Sejak memimpin Timnas Indonesia sejak tahun 2020, ia berhasil meraih hasil signifikan bagi sepakbola Tanah Air.
Ia merebut posisi kedua dalam Piala AFF 2020 pada tahun pertama jabatannya.
Prestasi paling apik yakni membawa Timnas Indonesia ke putaran final Piala Asia untuk pertama kalinya sejak 2007 silam.
Baca juga: Market Value Australia, Lawan Timnas Indonesia di 16 Besar Piala Asia: Bek Leicester Paling Mahal
Media Korea, Chosun menyebut tugas Shin Tae-yong mengawal Timnas Indonesia bukanlah tugas mudah.
Mengangkat peringkat FIFA Timnas Indonesia dari 175 kini duduk di peringkat 146 dunia adalah sebuah keajaiban.
Keajaiban pernah dialami Shin Tae-yong saat menjadi pelatih Korea Selatan pada 2018 lalu. Ia juga menciptakan sejarah dengan mengalahkan Jerman pada penyisihan grup Piala Dunia Rusia.
Keajaiban tersebut nampaknya menular ke Timnas Indonesia.
Kini tantangan Shin Tae-yong adalah Australia di depan mata.
Justin Hubner dkk akan menantang Australia sebagai juara grup B pada 28 Januari 2024 mendatang.
Akankah keajaiban Shin Tae-yong masih akan berlanjut? (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)