Terlepas dari masalah tersebut, perlahan Shin Tae-yong memberikan bukti dari perjalanan lima tahun ini sejak menjabat pelatih Timnas Indonesia pada tahun 2019.
Ia mengandalkan pemain muda yang telah dia bangun selama setengah dekade ini untuk bisa bersaing, tidak hanya di level ASEAN tetapi juga di kancah Asia, meskipun belum ada gelar juara dan trofi yang bisa dia persembahkan.
Namun, Timnas Indonesia berhasil mencetak sejarah untuk pertama kalinya tampil di babak 16 besar Piala Asia.
Shin Tae-yong juga berhasil memebawa U19 dan yang terbaru U23 untuk putaran final Piala Asia.
Pada April mendatang, Shin Tae-yong akan kembali mempimpin Marselino Ferdinan dan kolega di gelaran Piala Asia U23.
Media Korea Selatan itu menyoroti Shin Tae-yong yang sedang mengangkat sepak bola Indonesia ke level berikutnya.
Terlepas dari hoki Timnas Indonesia melaju ke babak 16 besar karena pengaruh dari pertandingan grup lain, skuad Garuda tampil menjanjikan dengan menunjukkan progres dari laga ke laga.
Capaian kali ini tampil di putaran final dan melaju ke babak 16 besar Piala Asia adalah sebuah prestasi.
Timnas Indonesia memulai langkah dari bawah yakni babak kualifikasi dengan mengalahkan Kuwait hingga mampu lolos sebagai runner-up grup.
Di putaran final yang tergabung dengan Irak, Vietnam, dan Jepang, Timnas Indonesia mampu mencetak gol di setiap pertandingan.
Hal itu adalah capaian pertama Timnas Indonesia di Piala Asia.
Tiga poin yang berhasil dikantongi dari Vietnam juga menjadi catatan tersendiri, kemenangan pertama Shin Tae-yong dan satu-satunya gol dalam lima tahun terakhir.
Timnas Indonesia kali terakhir mencetak gol ke gawang Vietnam saat kualifikasi Piala Dunia 2022 di Bali sebelum Shin Tae-yong ditunjuk sebagai juru taktik.
Kini, Timnas Indonesia bakal berhadapan dengan tim peringkat 25 FIFA yakni Australia.