TRIBUNNEWS.COM - Berkah jadi salah satu pelatih terbaik, Shin Tae-yong mengantongi kelemahan Australia jelang berhadapan dengan Timnas Indonesia, Minggu (28/1/2024) malam nanti.
Ini karena Coach Shin pernah menjadi pelatih di Brisbane bersama salah satu grup di A-League bernama Brisbane Roar pada tahun 2005 lalu menjadi asisten pelatih Miron Bleiberg.
Pengalaman STY di Australia kala itu membuat pelatih asal Korea ini mendapat gambaran mengenai gaya bermain dan kultur sepak bola di Negeri Kanguru.
Coach Shin menerangkan dia berada di Brisbane selama lima tahun. Di mana waktu itu dirasa cukup untuk mengetahui warna sepak bola di Australia.
Menurutnya, gaya bermain di Australia memiliki tipikal menyerang.
Dari salah satu gaya itu, eks pelatih Timnas Korea ini mencoba menemukan cara untuk mengadang serangan Australia nanti.
Di balik dari gaya bermain yang cenderung ofensif, Coach Shin menuturkan bahwa Australia memiliki kelemahan.
Namun, juru taktik Timnas Indonesia itu enggan membeberkan apa kelemahan dari tim berjuluk Socceroos.
"Saya (pernah) tinggal di Brisbane selama lima tahun jadi saya tahu warna sepak bola Australia dan gaya bermainnya," terang STY dilansir ESPN.
"Ini sepak bola yang sangat ofensif. Namun tim Australia mungkin memiliki kelemahan. Saya masih perlu menemukan cara untuk menghadapi tim Australia ini," kata dia.
Di balik pengetahuan Coach Shin, dia telah menyiapkan skenario ciamik untuk Timnas Indonesia.
Bak bermain nothing to lose, pelatih berusia 53 tahun ini ingin anak didiknya bisa mengalahkan Australia dan lolos ke perempat final.
Seandainya skenario itu mulus, maka harapan Coach Shin untuk bertemu mantan timnya, Korea Selatan tercapai.
Baca juga: Timnas Indonesia vs Australia Piala Asia 2023: Socceroos Antisipasi Adu Penalti saat Jumpa Garuda
Yap, keinginan Coach Shin justru bertemu dengan eks tim yang pernah ia latih.
"Sejujurnya, saya pikir kita tidak punya banyak kemungkinan untuk mengalahkan Australia. (Tapi) Saya tetap berharap bisa bermain melawan Korea di perempat final," ujarnya.
Pelatih Australia Menguatkan Mental Pemain
Graham Arnold selaku pelatih Timnas Australia tak banyak membicarakan soal taktik maupun target.
Dia hanya ingin pemainnya memiliki mental baja dan tidak mudah berpuas diri meski hanya melawan Timnas Indonesia.
Dikatakan 'hanya' lantaran dari level ranking FIFA, posisi Australia lebih unggul ketimbang Indonesia.
Maka dari itu, ekspektasi penggawa Negeri Kanguru bisa lolos ke babak perempat final dengan mudah.
Namun demikian, Graham Arnold memberikan pesan kepada anak didiknya agar bermain dengan pikiran bahwa ini adalah pertandingan terakhirnya.
Dengan begitu, mindset jajaran pemain Australia akan menunjukkan performa terbaiknya di lapangan.
"Mentalitas yang saya tanamkan pada para pemain adalah ini bisa menjadi kegembiraan terakhir bagi semua orang,” kata Arnold mengutip dari sumber yang sama.
"Tidak ada jaminan bermain di tim nasional bagi siapa pun; hal itu ditunjukkan dari 26 pemain yang datang ke Piala Dunia tahun lalu (2022), hanya ada 12 di sini (Piala Asia).
"Ini berjalan sangat cepat. Jadi, Anda memperlakukan setiap pertandingan sebagai pertandingan terakhir Anda," tukasnya.
Genderang perang sudah ditabuh, duel Timnas Indonesia vs Australia tentu diprediksi berlangsung seru.
(Tribunnews.com/Niken)