Saatnya Menangis, Xavi Mundur Akhir Musim, Jika Pun Raih Trofi Dia Tetap Mundur, Akan Lakukan Ini
TRIBUNNEWS.COM- PELATIH Barcelona, Xavi Hernández mengumumkan akan meninggalkan klub pada akhir musim setelah kekalahan 5-3 dari Villarreal dalam pekan ke-22 La Liga di Stadion Olympic, Minggu (28/1) dini hari.
Tekanan memang semakin bergelombang menghantam Xavi sepanjang bulan Januari setelah serangkaian hasil yang mengecewakan. Termasuk kekalahan 4-1 dari Real Madrid di final Supercopa Spanyol, dan kekalahan 4-2 dari Athletic Club di perempat final Copa del Rey.
Xavi, yang baru saja menandatangani kontrak baru hingga 2025, mengatakan bahwa ia telah membuat keputusan tersebut sebelum pertandingan melawan Villarreal. Namun, katanya, sekarang adalah saat yang tepat untuk mengumumkannya secara resmi.
"Saya ingin mengumumkan bahwa saya tidak akan menjadi pelatih Barca setelah akhir musim ini. Saya telah memutuskan untuk pergi beberapa hari yang lalu, tetapi saya pikir sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengumumkannya untuk membantu mengurangi ketegangan yang ada di sekitar klub, katanya saat konferensi pers.
"Jadi, sebagai penggemar Barca, memikirkan kepentingan terbaik klub, dan para pemain, saya pikir ini adalah keputusan yang tepat. Tidak ada yang lebih besar dari klub dan saya adalah seorang pendukung di atas segalanya. Saya mencintai klub ini," ujarnya.
Baca juga: Legenda Barcelona Akui Siap Turun Gunung jika Ditunjuk Sebagai Pengganti Xavi di Musim Depan
Keputusan Xavi, bagaimana pun membuat banyak pihak bersedih. "Terima kasih Xavi. Sekarang saatnya untuk menangis," tulis akun@Barcastuff sembari memasang ikon patah hati. "Xavi, saya suka dengan segala apa yang Anda lakukan. Terima kasih untuk segalanya," tulis akun @BCNOgi.
Di laga kemarin, Barca sebenarnya mendominasi penguasaan bola sampai 71,1 persen. Mereka juga melepaskan 22 tendangan berbanding sembilan tendangan dari tim tamu.
Namun, Villarreal jauh lebih efektif. Mereka unggul 1-0 di babak pertama berkat gol dari Gerrard Moreno di menit ke-41. Babak kedua, tim berjuluk Kapal Selam Kuning ini semakin menjauh lewat gol Illias Akhomach di menit ke-53.
Tapi, Barca secara luar biasa bangkit setelah mencetak tiga gol balasan dalam rentang 11 menit. Tiga gol tersebut tercipta lewat Ilkay Guendogan (menit ke-60), Pedri (69') dan bunuh diri Eric Baily (71').
Barcelona yang lebih dominan justru kecolongan di menit ke-84 dari gol Goncalo Guedes. Mimpi buruk untuk Barcelona hadir di menit akhir laga. Villarreal bisa mencetak dua gol dari Alexander Sorloth menit 90+9 dan Jose Luis Morales menit ke-90+12.
Kekalahan dari Villarreal membuat Barca terpaut 10 poin dari pemuncak klasemen LaLiga, Real Madrid menyusul tersingkirnya mereka dari Supercopa dan Copa del Rey bulan ini.
Ini menjadi kali pertama Barcelona kalah dengan lima gol dalam laga kandang di La Liga sejak Januari 1963, ketika mereka dikalahkan 5-1 oleh Real Madrid. Ini juga merupakan pertama kalinya sejak 1951 mereka kebobolan empat gol atau lebih dalam pertandingan beruntun. Sebelumnya, Barca dilindas Athletic Bilbao dengan skor 4-2 di ajang Copa.
Mereka masih bertahan di Liga Champions, dengan Napoli akan datang dalam dua leg di babak 16 besar bulan depan. Dan Xavi masih berharap untuk keluar dengan kemenangan.
"Saya akan memberikan lebih banyak lagi di bulan-bulan yang tersisa ini," tambahnya. "Saya masih berpikir bahwa kami dapat membalikkan keadaan dan menjalani musim yang baik. Saya pikir kami dapat berjuang untuk La Liga, bahkan dengan tertinggal 10 poin."