Persaingan di Piala Asia U-23 pun akan lebih berat. Turnamen yang diikuti 16 negara yang dibagi dalam empat grup itu hanya akan meloloskan juara dan runner up setiap grup untuk langsung bertanding di babak gugur, 8 besar.
STY Akui Terima Tawaran Tim Lain
Tawaran tersebut datang ke Shin Tae-yong ketika menukangi Pasukan Garuda saat berlaga di Piala Asia 2023.
"Saya mendapat tawaran itu sekitar satu pekan yang lalu," ungkap Shin Tae-yong, kepada media Korea, Sports Kyunghyang.
Ketika ditanya berasal dari mana kah tawaran tersebut, juru taktik berusia 53 tahun itu enggan mengatakan lebih lanjut.
Namun, Shin Tae-yong menyebut bahwa dirinya tentu tidak seharusnya lagi menjadi pelatih di kawasan Asia Tenggara.
"Saya seharusnya tidak memimpin lagi di Asia Tenggara," ucap Shin.
Di sisi lain, Shin Tae-yong sendiri masih memiliki kontrak sampai Juni bersama Timnas Indonesia.
Pelatih yang pernah membawa Korea Selatan menang atas Jerman di Piala Dunia 2018 itu pun menegaskan untuk menghormati kontrak tersebut.
"Ada pembicaraan untuk memperbarui kontrak, dan saya bisa saja membayar denda dan pergi ke tempat lain," ujar Shin.
"Tapi untuk saat ini, saya akan menepati janji saya untuk memperpanjang masa kontrak dengan Indonesia hingga Juni," imbuhnya.
PSSI Tak Bisa Tolak STY Jika Ingin Hengkang
Merespons kabar tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mempersilakan Shin Tae-yong jika inging hengkang.
Akan tetapi, Erick juga mengingatkan masih ada komitmen yang harus dilakukan Shin Tae-yong, yakni membawa Indonesia U-23 melaju ke perempat final Piala Asia U-23 2024.
"Saya kan orang profesional, jadi saya pegang prinsip itu. Jika coach Shin mau mundur, saya tidak bisa nolak," ujar Erick, Selasa (30/1/2024).
"Tapi Kesepakatan saya dan STY yang kontraknya habis hingga Juni, ada dua parameter, yakni timnas senior lolos 16 besar Piala Asia yang kemarin dan 8 besar Piala Asia U23 bagi timnas muda kita. Kami punya komitmen itu, baru kemudian bicara perpanjangan untuk 2027," paparnya.