Baca tanpa iklan
Produktivitas gol Liverpool tengah on fire, padahal Jurgen Klopp tidak didukung dengan pilar utamanya Mohamed Salah.
Statistik melawan Chelsea memperlihatkan bagaimana dominasi Diogo Jota dan kolega ketika menghadapi musuhnya.
Sebanyak 28 tembakan percobaan dan 13 di antaranya tepat sasaran yang membuahkan 4 gol.
Liverpool bisa menang lebih banyak jika sederet peluang emas Darwin Nunez tidak membentur mistar gawang, termasuk eksekusi penaltinya.
"Mereka (Liverpool) jauh lebih baik dari kami," komentar Pochettino soal penampilan The Reds malam itu.
"Kami kalah di setiap duel. Setiap kali kami merebut bola setelah satu dua sentuhan, kami kehilangan bola," sambungnya.
Liverpool yang mendominasi permainan tidak hanya diperkuat Mohamed Salah, tetapi juga Alexander-Arnold dan Andrew Robertson yang merupakan kunci permainan untuk mengatur ritme serangan The Reds.
Klopp baru memainkan mereka di babak kedua menggantikan Bradley yang tampil impresif dengan satu gol dan dua assist serta Jor Gomez.
Kekuatan Liverpool, dominasi mereka dengan materi pemain yang seimbang di bangku cadangan bakal menjadi ujian bagi anak asuh Mikel Arteta yang dalam dua pertandingan terakhir cukup impresif.
Menang 5-0 di Emirates dari Crystal Palace dan mengatasi perlawanan tuan rumah Nottingham 1-2.
Usai laga melawan Nottingham, Arteta cukup puas dengan performa Gabriel Jesus dan kolega, meskipun kebobolan satu gol saat menghadapi Nottingham.
Intinya, mantan kapten The Gunners era Arsene Wenger itu ingin anak asuhnya menjaga momentum, bersabar, dan menunjukkan kedewasaan demi gelar juara musim ini.
"Kami ingin menghasilkan momentum di liga. Saya pikir kami sudah mendapatkannya dan kinerja yang sangat bagus," ucapnya.
"kami harus bersabar dan tidak membiarkan mereka (pemain Nottingham) berlari."