Menit ke-39, Bradley mengukir gol pertamanya untuk Liverpool. Di sebuah tempat yang tepat, dan momen yang tepat.
Bermula dari Luis Diaz yang memberikan umpan kepadanya. Bradley kemudian menyerang dari sisi kanan, dan menuntaskannya dengan tembakan kaki kanan yang mengarah ke pojok bawah gawang Chelsea. Sebuah gol berkelas, yang menunjukkan insting gol dari seorang bek.
Aksi sang bek muda berlanjut di babak kedua. Menit ke-65, dia melepaskan umpan silang akurat dari sisi kanan yang disambar dengan sundulan akurat oleh Dominik Szoboszlai untuk menambah keunggulan The Reds 3-0.
Semenit kemudian, pelatih Klopp menariknya dengan memasukkan Alexander Arnold. Para pendukung Liverpool pun memberikan sambutan meriah kepada Bradley dengan bertepuk tangan sambil berdiri mengiringi langkah sang bintang baru keluar lapangan.
Chelsea memperkecil ketertinggalan pada menit ke-71. Meski dikawal ketat bek-bek Liverpool, Christopher Nkunku tetap bisa melepaskan tembakan mendatar yang mengarah ke pojok bawah gawang Liverpool.
Namun, The Reds menambah lagi keunggulan tiga gol mereka pada menit ke-79 setelah Luis Diaz menuntaskan umpan silang Darwin Nunez untuk menutup skor jadi 4-1.
Bradley, tak diragukan lagi, didapuk sebagai man of the match di laga tersebut. Selama 65 menit bertarung, selain mencetak satu gol, dia juga mengemas dua assists (terbanyak), mengkreasi empat peluang (terbanyak), serta empat kali dilanggar lawan karena gerakan berbahayanya (terbanyak).
Gol Bradley ke gawang Chelsea juga menarik untuk didalami. Saat berlari kencang dari sisi kanan, Bradley tak terkejar oleh winger Chelsea, Raheem Sterling.
Walhasil, saat Bradley merobek jala The Blues, Sterling menjadi saksi mata langsung ada pemain muda baru yang menyaingi rekornya di Liverpool satu dekade silam. Ya, Sterling nota bene adalah mantan penyerang Liverpool (2012-15) sebelum pindah ke Manchester City (2015-22), dan kemudian ke Chelsea.
Sampai saat ini, Sterling masih mengukir rekor sebagai pemain termuda Liverpool yang mencetak satu gol, dan satu assist dalam satu laga. Dia melakukannya saat The Reds menekuk Southampton 2-1 pada hari pembukaan musim 2014-15 ketika ia berusia 19 tahun dan 252 hari.
Satu dekade kemudian, dia menjadi korban kecepatan Bradley, yang kemudian mengukir rekor baru lebih mentereng darinya di Liverpool. Dalam usia 20 tahun, 206 hari, Bradley jadi penyerang termuda Liverpool yang mengemas satu gol, dan dua assist dalam satu laga.
Berbicara tentang gol pertamanya, Bradley dengan semringah mengatakan, "Ini gol yang telah saya impikan sejak lama. Seperti yang saya katakan, saya merasa seperti mimpi. Sulit dipercaya. Saya sangat bahagia," katanya dikutip lagi dari This is Anfield.
Dia melantukan, "Saya tadinya tak percaya tendangan itu bisa menjadi gol. Saya hanya berpikir untuk menendangnya saat ini. Dan ternyata itu mengarah ke sudut gawang, dan gol," tutur Bradley.
Karena itu menjadi gol pertamanya untuk Liverpool, dia mengaku sedikit bingung untuk merayakannya. "Terus terang, setelah mencetak gol itu saya tak tahu apa yang harus saya lakukan. Jadi, saya berlari ke sudut lapangan, dan meluncur dengan lutut saya," katanya.