Paredes pun langsung bersitegang dengan Nandez dengan tujuan membela Zalewski.
Berkaca kejadian di atas, De Rossi paham dengan sikap peduli Paredes kepada rekan satu timnya.
Akan tetapi, tindakan Paredes yang tersulut emosi hingga hampir berkelahi ini sangat tidak disenangi oleh De Rossi.
Bahkan kemarahan De Rossi terhadap Paredes berujung dengan menendang dan melempar botol air.
"Dengar, saya suka kalau pemain berusaha membela rekan satu timnya, tapi saat memimpin 4-0 mereka harus bersikap cerdas."
"Kami perlu menekan perilaku seperti ini, karena mendapat kartu kuning saat Anda unggul 4-0 adalah tindakan yang sangat bodoh. Kami tidak boleh kehilangan salah satu pemain," geram De Rossi.
Di sisi lain, Paredes baru kembali tampil setelah absen dari larangan bermain karena akumulasi kartu kuning.
Gelandang Argentina ini memiliki catatan disiplin yang sangat buruk, menerima 12 kartu kuning dalam 29 pertandingan kompetitif musim ini.
Lebih buruknya, 11 kartu kuning Paredes didapat hanya dalam 21 pertandingan Serie A.
Meskipun memiliki emosi yang sulit dikontrol, kualitas Paredes sebagai jenderal lapangan tengah tidak bisa dipandang remeh.
De Rossi pun mengakui dan sangat ingin memuji Paredes. Ia mendesaknya untuk menenangkan kelemahan karakternya yang bisa merusak karier sebagai pesepak bola.
"Hanya ada sedikit gelandang dengan kualitas seperti dia di dunia. Namun dia harus memperbaiki posisinya, menemukan dirinya berada di jalur bola."
"Dia perlu mendengarkan saya, karena saya dulu melakukannya dengan baik"
"Tanpa harus berlari seperti orang yang punya empat paru-paru, dia bisa lebih tegas saat bertahan," tandas De Rossi.