Dalam kesaksian yang diberikan kepada jaksa penuntut, korban (wanita) mengatakan bahwa dia bertemu Alves pada larut malam di klub malam Sutton, salah satu lingkungan kelas atas Barcelona.
Wanita tersebut menemani Alves ke ruang VIP dan ke kamar mandi pribadi di mana dia diduga menamparnya, menggunakan kata-kata menghina dan memperkosanya.
Dani Alves yang memberikan keterangan tidak konsisten, pernyataannya kerap berubah.
Awalnya, dia menyangkal pernah melihat wanita tersebut saat dia pergi berdansa pada malam tersebut.
Dani Alves menegaskan, tidak ada pertemuan seperti itu di klub malam Sutton Barcelona dan dia tidak mengenali gadis itu.
kemudian, versi tersebut berubah dan dia menjelaskan bahwa dia memasuki kamar mandi ketika dia berada di dalam, tanpa terjadi apa pub.
Alves menyangkal adanya kontak seksual dengannya.
Selang tiga bulan kemudian dia mengatakan hubungan seksual yang dia lakukan telah disetujui oleh wanita tersebut.
Pada 17 April tahun lalu, Dani Alves memberikan penjelasan baru.
Dia mengaku telah terjadi penetrasi dan polisi menemukan jejak air mani dalam analisis DNA.
Lalu, karena ingin menjaga keutuhan keluarganya, Dani Alves dinilai tidak mengungkapkan fakta yang sesungguhnya.
"Dia takut mengungkapkan di depan umum bahwa dia tidak setia kepada istrinya," ucap pengacara Dani Alves, Critobal Martel ketika itu.
Versi yang terbaru, soal kejadian pada akhir waktu 2022 itu Dani Alves mengaku dalam pengaruh alkohol yang tinggi sehingga memengaruhi alam bawah sadarnya.
"Dia mengalami gangguan parah akibat konsumsi alkohol dan itu memengaruhi kemampuan saya," tulis pernyataan Marca pada 18 Januari kemarin.
Sebanyak 28 saksi akan memberikan pernyataan mereka dalam persidangan beberapa hari ini, termasuk dengan mendatangkan para ahli di hari terakhir, Rabu.
Pengadilan akan memutuskan pada Senin depan kapan Alves dan korbannya akan memberikan kesaksian lebih lanjut.
(Tribunnews.com/Sina)