Dia mengutip statistik yang menunjukkan bahwa akurasi keputusan wasit telah meningkat dari 82 persen sebelum VAR menjadi 96 persen pada musim ini, dengan VAR melakukan intervensi dengan benar sebanyak 57 kali.
"Saat ini, 24 dari 57 kasus adalah masalah faktual, 33 kasus merupakan masalah subyektif, jadi ada 24 kali VAR melakukan intervensi untuk memperbaiki kesalahan yang sebenarnya tidak benar di lapangan,” terangnya.
Statistik liga juga menunjukkan ada 20 kesalahan VAR musim ini, turun dari 25 kesalahan pada musim lalu.
Tujuh belas dari 20 kesalahan ini, menurut Scholes, terjadi ketika VAR memilih untuk tidak melakukan intervensi untuk mengoreksi keputusan wasit.
Salah satu contohnya adalah insiden terkenal di mana gol Liverpool ditolak melawan Spurs September lalu.
Dengan adanya perbaikan ini, Liverpool bisa menjadi klub yang paling senang lantaran mereka selama ini kerap 'dikerjai' oleh VAR.
(Tribunnews.com/Tio)