News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Jerman

Leverkusen vs Munchen: Tuchel was-was dengan Skuad Xabi Alonso, 30 Laga Belum Terkalahkan

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kepala Bayer Leverkusen asal Spanyol Xabi Alonso (tengah) merayakan bersama gelandang Swiss Bayer Leverkusen #34 Granit Xhaka (kiri) setelah timnya menang 3-1 dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Jerman (DFB Pokal) antara Bayer 04 Leverkusen dan SC Paderborn 07 di Leverkusen, Jerman bagian barat pada 6 Desember 2023.

"Mereka mempunyai formasi deep five yang sangat berdekatan satu sama lainnya," ungkap Tuchel.

"Jika kami menyerang dengan tinggi, kami harus menyerang bersama-sama. Tapi mereka juga salah satu tim terbaik melawan pertahanan yang dalam."

"Ini adalah formasi klasik 3-4-2-1," jelasnya.

Sebuah sistem klasik yang tidak jauh berbeda dengan formasi yang digunakan Tuchel saat membawa Chelsea memenangkan Liga Champions.

Tetapi, perbedaan jelas ada. Leverkusen lebih banyak melakukan pergerakan bola yang berasal dari pemain sayap mereka.

Pelatih kepala Bayer Leverkusen asal Spanyol Xabi Alonso (tengah) merayakan bersama gelandang Swiss Bayer Leverkusen #34 Granit Xhaka (kiri) setelah timnya menang 3-1 dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Jerman (DFB Pokal) antara Bayer 04 Leverkusen dan SC Paderborn 07 di Leverkusen, Jerman bagian barat pada 6 Desember 2023. (INA FASSBENDER / AFP)

Terutama dari pergerakan Frimpong dibandingkan melalui area tengah lapangan.

Formasi tersebut bisa menawarkan dua opsi dalam permainan, kontrol dengan dan tanpa penguasaan bola.

Jika dihadapkan dengan penguasaan bola dari lawan, Leverkusen dengan sigap menggunakan formasi tujuh bek.

Hal itu juga berlaku ketika mereka mendapat kesempatan untuk menyerang dan memberikan tekanan untuk merebut bola kembali.

Palacios, Xhaka, dan Grimaldo adalah pemain yang bertugas untuk merecovery area, dan setelah mendapatkan bola kemudian diarahkan dengan cepat kepada Hoffman atau Wirtz yang bisa menebar ancaman.

Belum lagi soal Nathan Tella, pelapis Boniface yang kerap tampil efektif ketika dimainkan sebagai pemain pengganti di babak kedua.

Lawan Stuttgart di ajang DFB Pokal tengah pekan kemarin adalah salah satu bukti efisiensi serangan Xabi Alonso melalui Nathan Tella.

"kami tidak boleh terjebak dalam pengetahuan tentang apa yang kita ketahui. Ini tentang menentang diri kita sendiri dan lawan dari detik pertama hingga detik terakhir," katanya.

"Kami ingin mengambil langkah berikutnya. Leverkusen sedang menjalani musim yang luar biasa tetapi kami siap untuk mengalahkan mereka," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini