TRIBUNNEWS.COM - Timnas Qatar secara resmi kembali menobatkan dirinya sebagai raja Piala Asia setelah mengalahkan Yordania dengan skor 3-1 di final, Sabtu (10/2/2024) tadi malam.
Hattrick gol Akram Afif lewat penalti mengunci kemenangan Qatar atas Yordania di final Piala Asia 2023.
Kemenangan melawan Yordania tak hanya membuat tuan rumah memenangkan gelar Piala Asia 2023.
Melainkan, Qatar secara tidak langsung juga mampu mempertahankan gelar juara Piala Asia.
Seperti diketahui, Qatar merupakan juara Piala Asia pada edisi sebelumnya tahun 2019 di Uni Emirat Arab.
Pada edisi tersebut, Qatar untuk pertama kalinya memenangkan gelar Piala Asia setelah mengalahkan Jepang 3-1 di final.
Kini, Qatar akhirnya kembali memenangkan laga final dengan skor identik melawan Yordania.
Keberhasilan Qatar mempertahankan gelar juara membuat mereka menorehkan catatan baru.
Qatar menjadi negara kelima Asia yang mempertahankan gelar setelah Korea Selatan, Iran, Arab Saudi dan Jepang.
Jika melihat perjalanan Qatar untuk bisa menyegel gelar juara kedua Piala Asia edisi kali ini tergolong mulus.
Baca juga: Daftar Juara Piala Asia Sepanjang Masa: Qatar Pertahankan Gelar, The Maroons Samai Korsel
Meski diselingi beberapa drama, akhirnya Qatar mampu mempertahankan gelar juara.
Menariknya lagi, Qatar berhasil meraih gelar Piala Asia 2023 di kandangnya sendiri sebagai tuan rumah.
Perjalanan Qatar menuju tangga juara tergolong mulus terutama pada babak penyisihan grup.
Karena berstatus sebagai tuan rumah tunggal Piala Asia 2023, Qatar otomatis masuk grup A.
Lebanon, Tajikistan dan China secara berurutan menjadi lawan tanding Qatar di Piala Asia 2023.
Seakan bermain tanpa cela, Qatar sukses melahap lawan-lawannya tersebut tanpa membiarkan gawangnya kemasukan satu gol pun dalam setiap laganya.
Saat melawan Lebanon pada matchday pembuka, Qatar sukses melahap tim tersebut dengan skor 3-0.
Lalu pada laga matchday kedua serta ketiga, Qatar menang tipis satu gol tanpa balas melawan Tajikistan dan China.
Berkat kemenangan cleansheet dalam tiga laga beruntun di babak penyisihan, Qatar lolos ke 16 besar dengan status juara grup.
Tiga kemenangan, lima gol dicetak dan tanpa pernah kebobolan menjadi bukti impresifnya performa Qatar.
Di babak 16 besar, Qatar selaku juara Grup A dipertemukan dengan Palestina yang berstatus peringkat ketiga terbaik Grup C.
Lewat pertarungan sengit 90 menit, Qatar akhirnya menang dengan cara comeback melawan Palestina 2-1.
Perjalanan tak mudah baru dilalui Qatar saat bertemu Uzbeksitan selaku runner-up Grup B di perempat final.
Setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit pertandingan, pemenang laga Qatar vs Uzbekistan harus ditentukan lewat adu penalti.
Dalam adu tos-tosan, Qatar akhirnya berhasil memenangkan laga dengan skor 3-2 melawan Uzbekistan.
Kemenangan dramatis melawan Uzbekistan membuat Qatar lolos ke semifinal dan bertemu Iran.
Status Iran sebagai negara kedua Asia dengan peringkat FIFA terbaik menjadi ujian besar bagi Qatar.
Beruntung, lewat drama kejar mengejar gol akhirnya Qatar mampu menang atas Iran dengan skor 3-2.
Hasil positif melawan Iran di semifinal Piala Asia 2023, membuat Qatar melenggang ke final.
Qatar cukup diuntungkan dengan tersingkirnya Jepang, Australia, Arab Saudi hingga Korea Selatan sebelum final.
Hal ini dikarenakan Qatar bisa terhindar melawan tim-tim yang di atas rata-rata punya kekuatan mentereng.
Tepat di laga final Piala Asia 2023, Qatar justru dipertemukan dengan Yordania yang bersifat tim kejutan.
Qatar yang lebih diunggulkan untuk menang karena status juara bertahan, faktor tuan rumah dan memiliki peringkat lebih baik.
Akhirnya benar-benar menunjukkan pengalamannya yang membuat Yordania kalah melawan Qatar dengan skor 3-1 di final Piala Asia 2023.
Qatar akhirnya berhak mempertahankan gelar juara Piala Asia setelah kemenangan telak tersebut.
Keberhasilan Qatar menjuara Piala Asia dalam dua edisi terakhir seakan menjadi kontradiktif.
Jikalau dibandingkan dengan performa Qatar yang seperti tim pesakitan di Piala Dunia 2022 lalu.
Meskipun berstatus sebagai tuan rumah, Qatar yang menjadi debutan Piala Dunia seakan tampil panas dingin.
Hingga pada akhirnya, Qatar menjadi negara pertama yang tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia.
Kekalahan beruntun melawan Ekuador (0-2), Senegal (1-3) dan Belanda (3-0) akhirnya membuat Qatar tertunduk lesu di Piala Dunia 2022.
Tiga kekalahan beruntun yang didapatkan Qatar itupun menjadi sorotan dunia karena tuan rumah dianggap tak bisa berbuat banyak di Piala Dunia 2022.
Qatar yang awalnya diharapkan bisa mengejutkan akhirnya hanya jadi pecundang di Piala Dunia 2022.
Situasi itu seakan berbanding terbalik dengan performa Qatar yang digdaya saat menyegel gelar juara Piala Asia 2019 dan 2023 secara beruntun.
Berkaca dari fakta tersebut, tak salah jika menyebut Qatar sebagai negara pesakitan Piala Dunia yang mampu menguasai Benua Kuning secara beruntun di Piala Asia.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)