Tim yang diperkuat Seko Fofana, Franck Kessie, dan Sebastian Haller ini kalah dari Nigeria, dan juga negara kecil sekelas Guinea Ekuatorial.
Pencapaian mereka selama fase grup jauh dari ekspektasi publik lantaran sebagai tuan rumah, Pantai diharapkan bisa tampil impresif.
Kekalahan 4-0 dari Guinea Ekuatorial membuat mereka langsung memecat pelatih kepala, Jean Louis Gasset.
Saat pemecatan itu, Pantai Gading sebenarnya masih memiliki peluang lolos ke 16 besar melalui jalur peringkat tiga terbaik.
Pada akhirnya mereka benar-benar lolos ke fase gugur lewat jalur tersebut, menempati urutan empat dalam daftar klasemen tiga terbaik.
Posisi Jean Louis Gasset yang tadinya memegang kendali pelatih, kemudian digantikan oleh Emerse Fae yang sebelumnya merupakan Asisten pelatih.
Baca juga: Hasil Nigeria vs Pantai Gading: Gol Eks Barcelona & Haller Bawa Tuan Rumah Juara Piala Afrika 2024
Pergantian pelatih ternyata kini malah membawa sebuah pencapaian yang menakjubkan bagi Pantai Gading.
Pantai Gading tampak bangkit setelah mereka dikalahkan 4-0 oleh Guinea Ekuatorial.
Mereka harus melewati juara bertahan Senegal melalui adu penalti di babak 16 besar setelah menyamakan gol di lima menit terakhir waktu normal.
Lalu di perempat final melawan Mali, mereka membutuhkan gol penyeimbang di menit-menit akhir perpanjangan waktu.
Kemenangan mereka di semifinal atas DR Kongo merupakan kemenangan yang sangat tipis, 1-0.
Negara legenda Chelsea, Didier Drogba itu menjadi tuan rumah pertama yang mencapai final dalam sembilan turnamen terakhir sejak Mesir pada tahun 2006.
Dan final Pantai Gading akhirnya menuntaskan dongeng indahnya dengan keluar sebagai juara, mengakhiri puasa Piala Afrika setelah 8 tahun lamanya.
Tropi 2023 ini menjadi koleksi Pantai Gading yang ketiga, setelah kali terakhir diraih pada tahun 2015, dibawah asuhan Herve Renard.
Adapun gelar Piala Afrika pertama Pantai Gading didapat sudah lebih dari 30 tahun lalu, yakni pada 1992.
(Tribunnews.com/Tio)