Lazio vs Muenchen: Bayern Favorit, Tak Pernah Kalah di Leg Ke-1 16 besar UCL 11 Musim Terakhir
TRIBUNNEWS.COM- BAYERN Muenchen punya sejumlah alasan untuk percaya diri saat menyambangi kandang Lazio, Stadion Olimpico, Roma dalam leg ke-1 16 besar Liga Champions (15/2) dini hari nanti nanti.
Alasan pertama, tim-tim dari Serie A adalah mangsa favorit mereka di UCL ini. The Reds, julukan Bayern, menyapu bersih lima duel terakhir kontra tim dari Italia ini. Termasuk juga, dua kemenangan beruntun atas Lazio di babak 16 besar musim 2020/21 lalu.
Saat itu, Beyern menekuk Lazio 2-1 di Allianz Arena, dan melumat tim biru langit ini 1-4 di Stadion Olimpico untuk menang dengan agregat 6-2.
Alasan kedua, Bayern sungguh kuat di sistem gugur ini. Dari sebelas musim terakhir di babak 16 besar UCL, tim raksasa dari Jerman ini tak pernah kalah pada leg pertama 16 besar (menang tujuh kali, seri empat kali.
Dan mereka telah lolos ke perempatfinal sebelas kali dari 12 musim UCL terakhir. Hanya Liverpool pada 2018/19 yang bisa menyingkirkan mereka pada babak 16 besar ini.
Alasan ketiga: perjalanan tandang Bayern di Eropa selalu layak untuk dirayakan! The Reds telah memenangkan tujuh dari delapan laga tandang di UCL, dengan satu-satunya kekalahan pada periode ini adalah saat digebuk 3-0 Manchester City di Etihad pada perempat final pada April 2023.
Alasan keempat adalah faktor sang mesin gol, Harry Kane. Penyerang asal Inggris ini terlibat tujuh gol di UCL musim ini, meliputi empat gol, dan tiga assists. Hanya Bukayo Saka, Galeno, dan Jude Bellingham yang saat ini menyamai catatan golnya.
Sebelum Kane, hanya Kingsley Coman, Miroslav Klose dan Franck Ribéry yang membukukan gabungan gol dan assist sebanyak itu dalam enam penampilan UCL pertama mereka untuk Bayern.
Alasan kelima, Bayern tampil luar biasa di penyisihan grup A, di mana mereka finis di puncak klasemen dengan 16 poin, dengan memenangkan semua kecuali satu pertandingan.
Pasukan Tuchel berhasil menyingkirkan Copenhagen, Galatasaray, serta Manchester United. Dan, harus diingat bahwa ia sebelumnya membawa Paris Saint-Germain ke final tahun 2020, dan membawa Chelsea meraih gelar juara satu tahun kemudian.
Namun, pemerintahannya di Muenchen tidak berjalan semulus yang diinginkan oleh hirarki Bayern. Die Roten kini membuntuti Bayer Leverkusen dengan selisih lima poin di Bundesliga setelah kekalahan 3-0 dari rival abadi mereka akhir pekan lalu.
Sang juara Eropa enam kali ini telah tersingkir dari DFB-Pokal dengan cara yang memalukan, dan kalah dalam DFL-Supercup dari Leipzig.
Prospek musim tanpa trofi sangat tidak menyenangkan bagi Die Rekordmeister, yang menganggap trofi sebagai hak dan bukannya keistimewaan. Jadi, mereka akan sangat termotivasi untuk mengejar "haknya" ini.
Lazio sementara itu mengincar penampilan perempat final pertama mereka dalam 24 tahun terakhir. Perjalanan mereka di liga domestik memang tidak berjalan sesuai rencana. Namun, di Liga Champions, Lazio telah kembali ke fase eliminasi setelah perjalanan yang penuh perjuangan di babak penyisihan grup.