Theo Walcott Mengatakan Arsenal Punya Peluang Menang di London
TRIBUNNEWS.COM- MANTAN penyerang Arsenal, Theo Walcott optimistis The Gunners bisa membalas kekalahan dari FC Porto dalam leg ke-2 babak 16 besar Liga Champions di Stadion Emirates, London bulan depan.
Leg pertama di Estadio do Dragao nyaris berakhir tanpa gol, namun empat menit memasuki masa tambahan waktu, Galeno mencetak gol dari luar kotak penalti untuk memberikan keunggulan bagi tim Portugal tersebut.
"Duel di sistem gugur ini tidak dapat dimenangkan dalam satu pertandingan. Saya pernah mengalami situasi ini sebelumnya, Anda pernah mengalami situasi seperti ini dan tidak mendapatkan hasil yang Anda inginkan, " kata Walcott di TNT Sports.
“Tapi saya yakin mengingat performa Arsenal secara keseluruhan saat ini dan atmosfer di Emirates, mereka masih bisa melewatinya dengan cukup nyaman. Saya rasa leg kedua tidak akan seketat ini, saya rasa ini akan terbuka dan Arsenal yang akan lolos, " ujarnya optimistis.
Sementara, mantan bek Man United, Rio Ferdinand mengecam kenaifan Arsenal karena kebobolan gol di menit-menit akhir dari Porto. Jika hal itu tak segera diperbaiki, katanya, sulit bagi The Gunners untuk melangkah lebih jauh.
Arsenal Janji Balas Dendam di Leg Kedua di Emirates Bulan Depan
GELANDANG Arsenal, Declan Rice sudah sangat bersiaga saat duel kontra tuan rumah Porto masuk detik-detik akhir saat skor masih 0-0 di Stadion Do Drago dalam leg ke-1 babak 16 besar Liga Champions, Kamis (22/2) dini hari.
"Ketika kedudukan 0-0, Anda melihat ke arah jam, dengan 93 menit telah berlalu. Jika Anda tidak akan memenangkan pertandingan, jangan sampai kalah," ujar Rice, yang bergabung dengan The Gunners dengan harga 100 juta poundsterling pada musim panas lalu ini.
Sialnya, justru di depan matanya, winger FC Porto yang kerap menyulitkan sepanjang pertandingan, Wenderson Galeno melepaskan tendangan spektakuler dari luar kotak penalti di menit ke 90+7.
Bola melambung melewati barisan pemain Arsenal, dan kiper David Raya, yang tingginya "cuma" 183 m posisinya terlalu maju, dan tak kuasa menjangkau bola yang kemudian bersarang di pojok kanan atas gawang Arsenal.
Sebuah gol yang sungguhg indah bagi Porto, tetapi menjadi mimpi buruk bagi The Gunners, yang sebelumnya justru menjadi favorit di laga ini.
"Ini sangat membuat frustrasi. Ini adalah sebuah pukulan telak karena kami kebobolan di menit-menit akhir. Kami menyerang mereka, dan mereka merebut bola, dan melakukan serangan balik. Penyerang mereka menendang bola ke pojok atas gawang, yang jelas sangat, sangat mengecewakan," kata Rice di Eurosport.
Tim muda Arsenal tampak gugup saat mereka mengambil bagian dalam pertandingan knock-out Liga Champions pertama sejak 2017. Terlihat gelisah saat menguasai bola meski menguasai 70 persen penguasaan bola di babak pertama.
Padahal, pelatih Mikel Arteta menurunkan skuat yang sama dengan dua laga sebelumnya, di mana mereka menang beruntun dengan agregat 11-0. Harapannya tentu dia ingin The Gunners tampil sama produktifnya, dan mencetak banyak gol.
Alih-alih, mereka justru mengalami malam yang buruk di Portugal dan gagal mencatatkan tembakan tepat sasaran untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.