Kali ini saat bermain di hadapan publik dan pendukung sendiri, Stamford Bridge.
The Blues kalah 2-4 dari Wolves dengan hattrick Matheus Cunha.
Namun setelah itu, The Blues perlahan bangkit. Mereka mengalahkan Aston Villa di round 4 Piala FA, lalu mengalahkan Crystal Palace 1-3, dan yang terbaru menahan imbang kandidat juara Liga Inggris musim ini, Manchester City dengan skor 1-1 saat bermain sebagai tim tamu.
"Kami berada dalam momen yang baik, tiba dalam kondisi yang baik dan saya pikir pertandingan melawan Crystal Palace, Aston Villa, dan Man City memberikan hasil yang baik," ungkapnya dengan penuh kepercayaan.
"Tim mulai bangkit dalam kompetisi. Ini adalah sebuah titik untuk berubah yang kami lewatkan di awal kompetisi," bebernya.
Chelsea boleh saja kalah dari Liverpool di pertandingan terakhir.
Namun, tujuh pertandingan sebelum itu keduanya sama kuat dalam waktu normal.
Tahun 2022, Chelsea yang berada di bawah asuhan Thomas Tuchel menghadapi Liverpool dua kali di partai final, Piala FA dan Carabao Cup.
Kedua laga tersebut berakhir imbang 0-0, namun Liverpool lebih beruntung karena memenangkan penalti.
Kini, akankah mentalitas muda skuad Pochettino mampu meredam eksploisifitas skuad The Reds?
"Tidak adil untuk hanya mengatakan mentalitas, tim-tim muda selelu membutuhkan waktu untuk menjadi dewasa dan berkembang," ungkapnya.
"Saya pikir ketika Anda berbicara tentang sepak bola dan bersaing, ada banyak hal yang harus Anda tingkatkan."
"Sekarang tim semakin membaik. Kami punya peluang untuk lebih konsisten dan saya pikir tim bersaing dengan baik," jelasnya.
(Tribunnews.com/Sina)