"Tekanan bukan ada di Klopp. Mungkin orang-orang yang ingin merayakan perpisahannya dengan Liverpool," ujar Pochettino yang dikutip dari ESPN.
"Saya rasa kami harus pastikan bahwa kami bisa bersaing secara fair di setiap keputusan nantinya."
"Saya rasa ketika kami menghadapi Liverpool di Anfield, terlalu banyak keputusan yang sebenarnya merugikan kami."
"Tapi setelah pengalaman laga terakhir saya di sana, saya ingin semua orang yang ada di Wembley tidak merasakan tekanan apapun."
"Bermain di level yang sama dan siapa tampil terbaik itu jadi pemenangnya, tidak merasakan tekanan dari orang-orang di sekitar, bukan? Anda paham lah maksud saya."
"Liverpool itu klub luar biasa. Saya cinta Klopp dan gayanya dia, luar biasa."
"Tapi tentu saja, ini adalah musim terakhirnya, Anda ingin berkompetisi secara adil, tidak ada yang berat sebelah, dan kedua tim harus diperlakukan sama," tutupnya.
Bagi Chelsea, dengan memenangkan trofi Carabao Cup ini dapat menjadi titik balik di era kepemilikan Todd Boehly.
Sebab, Chelsea memang selama ini belum tampil stabil.
Dengan memenangan gelar Piala Carabao Cup musim ini tentu akan menjadikan momentum kebangkitan The Blues.
Tak hanya itu, trofi Piala Carabao juga akan menjadi gelar perdana yang dipersembahkan Todd Boehly pada eranya.
Gelar Piala Carabao musim ini otomatis juga akan terasa mengandung sejarah bagi Chelsea.
Tambahan satu gelar Piala Carabao akan membuat koleksi trofi Chelsea di ajang tersebut menjadi enam piala.
Koleksi tersebut akan menyamai koleksi gelar Manchester United yang sudah meraup enam trofi Piala Carabao.
Menarik dinantikan mampukah Chelsea meraih gelar juara Carabao Cup esok?
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)