Stefano Lilipaly terhitung sudah dua kali memberikan umpan manis melalui skema bola mati.
Sayang umpan manis tersebut tak bisa dikonversikan menjadi gol oleh deretan pemain yang menunggu di depan gawang Awan Seto.
Umpan Stefano Lilipaly akhirnya berbuah gol. Melalui situasi sepak pojok, si Raja Assist musim ini melihat Pluim lowong di depan gawang.
Eks PSM Makassar tersebut menyontek bola tanpa ada halangan membuat bola merobek gawang Awan Seto.
Gol tersebut sempat membuat para pemain Bhayangkara FC protes pada wasit. Para pemain termasuk Radja Nainggolan melontarkan protes keras terhadap wasit dan official Borneo FC.
Menurut para pemain Bhayangkara FC menganggap gol tersebut tidak sah dan menyalahkan keputusan hakim garis.
Namun keputusan wasit sudah bulat, skor telah berubah 1-0 untuk keunggulan Pesut Etam.
Setelah babak pertama usai pun Radja Nainggolan masih melakukan protes terhadap wasit utama, Fandi Ahmad.
Pada babak kedua, Bhayangkara FC bermain lebih ngotot. Namun perjuangan The Guardian belum bisa memecah konsentrasi Pesut Etam.
Borneo FC justru tak mengendorkan serangan. Stefao Lilipaly kali ini mendapatkan umpan dari Pluim.
Berada di luar kotak penalti Lilipaly melakukan tendangan jauh keras sukses menambah keunggulan Borneo FC menjadi 2-0 pada menit 58.
Sudah unggul 2-0, Borneo FC belum merasa puas. Fajar Faturrahman berusaha memberi umpan crossing pada Felipe. Sayang heading pemain bernomor punggung 91 masih off target.
20 menit jelang pertandingan terakhir jual beli serangan makin panas. Borneo FC mendapatkan beberapa peluang namun gagal menciptakan shot on target.
Sedangkan Bhayangkara FC yang sekali dua kali bermain di depan wilayah Nadeo. Namun lagi-lagi Radja Nainggolan gagal memanfaatkan peluang dan hanya miss-kick di depan gawang.