News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

INEOS Siap Gembosi Pemain Top Manchester United, Jim Ratcliffe Godok Skema Gaji Baru

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes dan Alejandro Garnacho bereaksi setelah pertandingan Liga Champions Eropa melawan FC Copenhagen pada 8 November 2023. INEOS akan mengubah skema gaji Manchester United.

TRIBUNNEWS.COM - Performa Manchester United yang tak kunjung membaik tampaknya membuat para petinggi sakit kepala.

Momentum pembaruan coba dibawa oleh INEOS yang dimiliki Sir Jim Ratcliffe di Manchester United.

Kabarnya, Jim Ratcliffe memiliki ide besar untuk memacu performa para pemain Manchester United.

Ia akan menyasar gaji atau bayaran yang diterima para pemain top Manchester United.

Disebutkan jurnalis Mirror, Simon Mullock, INEOS berencana mengubah skema gaji klub.

INEOS bakal menyasar beberapa pemain MU yang mendapatkan gaji besar di klub.

Baca juga: Runtuhnya Rekor Manchester United, Solusi Tambal Sulam Erik ten Hag Hambar

Gelandang Manchester United Skotlandia #39 Scott McTominay (tengah) merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol ketiga mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Wolverhampton Wanderers vs Manchester United di stadion Molineux di Wolverhampton, Inggris tengah pada 2 Februari 2024. (DARREN STAPLES / AFP)

Saat ini, setidaknya ada 7 pemain yang mendapatkan gaji di atas 200 ribu Poundsterling per pekan, seperti dikutip dari Capology.

Ketujuh nama itu adalah Casemiro, Raphael Varane, Marcus Rashford, dan Anthony Martial.

Ada pula Mason Mount, Bruno Fernandes, dan Antony yang mendapat bayaran tak kalah mentereng.

INEOS memiliki gagasan mengubah skema bayaran besar diganti dengan sistem bonus.

Bonus baru bisa didapatkan saat para pemain memenuhi target yang ditentukan saat tanda tangan kontrak.

INEOS memandang cara itu lebih efektif digunakan untuk mengontrol pengeluaran klub terkait gaji pemain.

Hal itu juga memungkinkan tak terjadi kesenjangan bayaran yang terlalu besar di skuad Manchester United saat ini.

"Sir Jim Ratcliffe bersiap mengeluarkan kebijakan tak populer bagi pemain dengan gaji besar di Manchester United," ungkap Simon Mullock dikutip dari Centredevils.

"Skema gaji besar klub nantinya diganti dengan bonus yang bisa dicapai para pemain saat sukses mencapai target yang ditentukan," sambungnya.

Skema tersebut diharapkan bisa meluruskan motivasi para pemain berlaga untuk Manchester United.

Memang, beragam isu berkembang terkhusus di kalangan penggemar terkait penampilan para pemain.

Salah satu rumor yang kencang terdengar adalah para pemain hanya termotivasi dengan gaji besar saja.

Kedatangan INEOS nampaknya akan membawa perubahan pada struktur gaji klub.

Namun, kebijakan tersebut tak akan mudah diterapkan.

Pasalnya kontrak para pemain dengan gaji besar di Manchester United masih tergolong lama.

Hanya Raphael Varane dan Anthony Martial yang kontraknya mendekati akhir.

Baca juga: Manchester United Bukan Cuma Hojlund, Erik ten Hag Tetap Slow Sebut Masih Punya Garnacho

Kemungkinan besar kedua pemain itu tak akan dipertahankan oleh Manchester United.

Alhasil, INEOS belum bisa menerapkan kebijakannya kepada kedua pemain tersebut.

Penyesuaian barangkali bisa dilakukan kepada Casemiro atau Marcus Rashford.

Casemiro disebut-sebut mendapatkan gaji senilai 350 ribu Poundsterling per pekan dari MU.

Dengan performa yang ditampilkan sejauh ini, bayaran Casemiro tergolong terlalu besar.

Ia tak lagi berada di masa jayanya sebagaimana saat membela Real Madrid.

Kekuatannya sebagai penahan serangan lawan juga tak segarang kala masih berpanji El Real.

Bukan tak mungkin Casemiro akan menjadi pemain pertama yang disasar INEOS.

Striker Manchester United, Marcus Rashford memberikan tepuk tangan setelah laga melawan Chelsea di Old Trafford pada 6 Desember 2023. (OLI SCARFF / AFP)

Sedangkan untuk Rashford, inkonsistensi menjadi permasalahan utama.

Musim lalu, ia sanggup membuat 30 gol lebih bagi Manchester United.

Hal tersebut seperti tak berbekas saat pemain asal Inggris bermain musim ini.

Ia kesulitan tampil sebagaimana performanya musim lalu.

Alhasil, Manchester United ikut terkena imbas inkonsistensi.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini