TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak meminta Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk memulihkan kartu kuning Nick Kuipers.
Bahkan pihak Persib Bandung dikabarkan sudah melayangkan komplain tentang revisi kartu merah pada pekan ke-25 melawan Barito Putera di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (23/2/2024).
Diketahui, pada laga itu sebenarnya bukan Nick Kuipers yang mendapatkan kartu merah.
Melainkan Alberto Rodriguez Martin yang diberikan kartu merah dari wasit Erfan Efendi setelah melanggar Gustavo Tocantins pada menit ke-70.
Namun menjelang laga kontra PSIS Semarang pada pekan ke-26, Komdis PSSI melakukan keputusan dadakan dengan menetapkan Nick Kuipers mendapat kartu merah dan bukan Rodriguez.
Walhasil, Nick Kuipers terpaksa harus absen saat melawan PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupan, Bandung pada Selasa (27/2/2024).
Keputusan dadakan Komdis PSSI itu tentu merugikan untuk Persib, terutama staf pelatih yang telah menyiapkan Kuipers dalam skema permainan.
Menanggapi hal itu, Bojan Hodak selaku pelatih Persib Bandung meminta Komdis PSSI untuk memulihkan kartu kuning Nick Kuipers pada laga kontra Barito Putera.
Ya, Nick Kuipers sempat menerima kartu kuning jelang turun minum babak pertama pada laga tersebut.
Menurutnya, Nick Kuipers yang sudah melakoni hukuman larangan bermain pada laga melawan PSIS.
Baca juga: Persib Bandung Lepas Satu Pemain untuk Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Jika mereka membuat keputusan hukuman padanya (Kuipers), maka kartu kuning seharusnya dibersihkan."
"Dia sudah terkena skorsing di laga terakhir dan itu seharusnya dimulai dari nol lagi," ujar Bojan Hodak saat ditemui di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Jumat (1/3/2024), dikutip dari TribunJabar.
Di sisi lain, Nick Kuipers tercatat sudah mengoleksi delapan kartu kuning.
Delapan kartu itu diperolehnya saat melawan Arema FC (7/7/2023), PSIS Semarang (20/8/2023), Bhayangkara FC (23/9/2023), Borneo FC (21/10/2023), Madura United (1/11/2023), PSM Makassar (4/12/2023), Bali United (18/12/2023), dan terbaru Barito Putera (23/2/2024).
Bojan Hodak Sindir Keputusan Komdis PSSI
Di waktu yang berbeda, Bojan Hodak turut memberikan komentarnya saat mengetahui pertama kali Nick Kuipers mendapat keputusan dadakan Komdis PSSI itu.
Menurutnya, keputusan seperti itu baru pertama kalinya ia terima sejak 30 tahun berkecimpung di dunia sepak bola profesional.
"Saya mau mengatakan bahwa ada hal sangat lucu terjadi. Dalam 30 tahun karier saya di sepakbola profesional, saya belum pernah merasakan situasi seperti ini."
"Keputusan (Komdis) itu di hari pertandingan beberapa jam sebelum kick-off," kata Bojan Hodak dikutip dari laman klub.
Juru taktik berusia 52 tahun tersebut menambahkan, keputusan Komdis PSSI itu idealnya muncul sehari setelah pertandingan melawan Barto Putera.
Ia meminta kedepannya Komdis PSSI tidak asal menerbitkan keputusan sebelum kick-off karena seorang pelatih perlu menata ulang strategi pertandingan.
"Komdis federasi mengirimkan surat bahwa ada satu pemain bisa bermain dan ada pemain lainnya tidak bisa bermain."
"Dalam beberapa hari terakhir, kami berlatih bersama Nick dan tiba-tiba Nick tidak bisa bermain dan Alberto bisa. Ini hal yang lucu dan tidak profesional," tegas Bojan.
"Jadi ini tentunya hal yang perlu diubah karena mungkin orang-orang tidak mengerti apa yang berpengaruh dari keputusan ini."
"Kami berlatih untuk pertandingan dan ini bukan PlayStation yang bisa dengan mudah mengeluarkan pemain dan memasukan pemain lainnya, ini tidak bisa terjadi di kehidupan nyata," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ali/ TribunJabar.com)