Baca tanpa iklan
Dan, Simons yakin RB Leipzig masih punya peluang untuk membalikkan defisit leg pertama dan mengalahkan Real Madrid pekan ini.
Pemain sensasional Belanda itu berkata: “Saya percaya pada tim kami. Kami harus pergi ke sana dan menikmati bermain di stadion ini. Kepada mereka yang mengira kita sudah mati, saya katakan: tidak ada yang mustahil,” katanya.
Perlu diingat, ini bukan kali pertama Simons bermain di Santiago Bernabeu. Ini adalah perjalanan kedua Xavi Simons ke Bernabeu.
Dua tahun lalu, sang penyerang duduk di bangku cadangan PSG pada pertandingan leg kedua babak 16 besar dan menyaksikan Real Madrid melakukan remontada brilian dalam perjalanan mereka memenangkan Liga Champions.
“Saya ingat itu adalah pertandingan yang sangat besar. Kami pergi ke sana dengan keunggulan 1-0 dari leg pertama dan kami bahkan unggul lebih dulu. Tapi kemudian Madrid membalikkan keadaan dengan tiga gol,” kenang Simons.
Real Madrid memasuki pertandingan tengah pekan melawan RB Leipzig setelah ditahan imbang 2-2 oleh Valencia di La Liga menyusul keputusan kontroversial dari wasit.
Itu akan menjadi kunci bagi skuad Carlo Ancelotti. Melupakan insiden akhir pekan lalu dan fokus pada tantangan ke depan bagi RB Leipzig tidak akan membuat segalanya menjadi mudah.
Dalam rekor pertemuan, kedua tim telah bertemu dalam tiga pertandingan. Dua laga dimenangkan Real Madrid dan satu pertandingan dimenangkan RB Leipzig.
Real Madrid menang 2-0 dalam pertemuan pertama pada fase grup F, saat main di kandang di Liga Champions musim 2022-2023.
Kemudian pada laga yang digelar di Jerman, saat Leipzig berperan sebagai tuan rumah, Leipzig menang dengan skor 3-2 atas Real Madrid.
Kemudian pertemuan ketiga terjadi pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions musim 2023/2024. Saat Real Madrid menang 1-0 di laga yang digelar di Red Bull Arena Jerman.
Semua peluang masih cukup terbuka, meski Real Madrid telah unggul 1-0 pada laga leg pertama.
Real Madrid menuju pertandingan ini menyusul hasil 2-2 di La Liga karena mereka harus bangkit dari ketinggalan dua gol untuk meraih hasil imbang.
Selama pertandingan ini, Jude Bellingham mengira dia akan mencetak gol kemenangan di akhir pertandingan tetapi peluit wasit dibunyikan sebelum dia memasukkan bola ke gawang. Marah dengan keputusan tersebut, protes Bellingham menyebabkan dia menerima kartu merah.