Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Kebut proses naturalisasi tiga pemain grade A Timnas Indonesia, Maarten Paes, Ragnar Oratmangoen, dan Thom Haye segera sumpah WNI.
Diketahui, permintaan naturalisasi ketiga pemain tersebut disetujui oleh DPR RI Komisi X hari ini, Kamis (7/3/2024).
Dalam akhir rapat, Ketua DPR RI Komisi X membacakan hasil raket dengan menyetujui rekomendasi kewarganegaraan RI atas nama Ragnar Anthoniius Maria Oratmangoen, Thom Jan Marinus Haye, dan Maarten Vincent Paes.
Setelah persetujuan dari DPR RI tersebut, PSSI langsung kebut proses naturalisasi dengan memproses sumpah WNI pada pekan depan.
Hal tersebut diungkap oleh wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali saat mengikuti Rapat Kerja dengan DPR Komisi X hari ini.
Zainudin Amali menjelaskan, ketiga pemain yang disetujui untuk naturalisasi akan berencana datang ke Indonesia pada 11 Maret mendatang.
Ketiga calon pemain Timnas Indonesia tersebut akan melakukan sumpah WNI pada 12 Maret 2024.
Meskipun tanggal 12 adalah hari libur nasional, PSSI telah berkomunikasi dengan instansi terkait untuk membuka kantornya hanya untuk melakukan sumpah WNI ketiga pemain.
Jika benar sumpah WNI diadakan pekan depan, maka tiga calon pemain Timnas Indonesia bakal super sibuk.
Baik Ragnar, Thom Haye, maupun Marteen Paes masih memiliki pertandingan pada Minggu (10/3/2024).
Bahkan Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen dijadwalkan bertanding pada malam hari.
Baca juga: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Dianggap Berbahaya Media Vietnam Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Saya mengucapkan terima kasih diadakan raker hari ini, karena kita sangat membutuhkan mereka akan main di Kualifikasi Piala Dunia."
"Mereka harus datang ke sini. Kalau sumpah kan mereka harus hadir di sini secara fisik, itu tidak gampang. Mereka sudah merencanakan tanggal 11 (Maret) datang ke sini dah disumpah tanggal 12 (Maret)."
"Itu kita sudah berkomunikasi dengan instansi, harusnya hari libur namun kita sudah meminta pengertian untuk instansi terkait agar membuka kantornya untuk kegiatan ini," terang Zainudin Amali dikutip dari kanal YouTube Komisi X DPR RI Channel.