Namun, pelatih asal Belanda ini harus segera menyelesaikan masalah di lini depan, dan lini tengah. United saat ini hanya bisa mengemas 37 gol sampai pekan ke-27.
Ini menjadikan mereka tim yang paling tak produktif dari 12 besar tim di papan klasemen sementara. Ini juga menjadi rekor gol terburuk Setan Merah dalam 27 laga sejak musim 2015-16 (36 poin).
Dengan absennya Rasmus Hojlund --yang jadi topskor klub dengan tujuh gol--, United akan mengandalkan kapten Bruno Fernandes sebagai pemecah kebuntuan.
Dan rapor Fernandes sangat bagus melawan Everton, di mana dia terlibat tujuh gol (empat gol, tiga assists) dari delapan laga kontra The Toffees.
Di belakang Fernandes, kurangnya keseimbangan lini tengah telah berkontribusi pada lini belakang United yang harus menghadapi setidaknya 20 tembakan dalam empat dari lima laga terakhir di EPL. Musim ini, gawang Andre Onana rata-rata dibombardir 16,4 tembakan perlaga, yang merupakan rekor tertinggi dalam satu musim (sejak 2003-04).
Meski demikian, Everton mungkin tidak berada di posisi terbaik untuk memanfaatkan kelemahan United tersebut. Pasalnya The Toffees dikenal sebagai salah satu tim yang paling boros membuang peluang.
Dari total 41,6 gol yang diharapkan (xG), mereka hanya bisa mengemas 29 gol. Hanya Sheffield United (22) dan Burnley (25) yang mencetak lebih sedikit dari 29 gol mereka --namun dengan xG yang juga lebih rendah.
Pemborosan Everton misalnya terlihat saat kalah 1-3 dari West Ham di laga terakhir. Padahal, mereka sempat memimpin lewat gol Beto di babak kedua.
Skuat asuhan Sean Dyche ini melepaskan 21 tembakan ke arah gawang Alphonse Areola pekan lalu, tapi mereka hanya bisa mencetak satu gol.
Everton telah melakukan 20 tembakan atau lebih dalam lima laga kandang musim ini, tetapi mereka kalah dalam tiga laga tersebut.
Termasuk juga ketika mereka mencatatkan 24 percobaan kontra Manchester United pada November lalu, yang berakhir dengan kekalahan 3-0.
Dengan enam gol terbanyak di EPL musim ini, Abdoulaye Doucouré sering memikul beban serangan untuk pasukan Dyche, meskipun ia terakhir kali mencetak gol saat melawan Chelsea pada bulan Desember.
Namun demikian, kembalinya Doucouré dari cedera telah menjadi dorongan nyata bagi tim. Sejak Dyche mengambil-alih kursi kepelatihan pada Februari lalu, Everton telah memenangkan 36 persen dari pertandingan liga ketika Doucouré tampil sebagai starter (13/36). Sementara mereka gagal memenangkan satu pun dari sembilan pertandingan tanpa dirinya (tiga kali seri, enam kali kalah).
Everton kini dituntut untuk segera kembali ke jalur yang benar, setelah gagal menang dalam sepuluh laga terakhir di Liga Primer (lima kalah, lima imbang).
Ini adalah rekor terpanjang dari tim manapun yang saat ini berada di Liga Primer. Dan the Toffees hanya pernah mengalami rekor yang lebih panjang di kompetisi ini antara bulan Agustus dan Oktober 1994 (12 pertandingan).
Tak heran, skuat asuhan Dyche kini kini makin mendekat ke zona degradasi. Berada di peringkat 16, The Toffees hanya terpaut lima poin dari Luton Town di posisi 18, yang masih punya satu laga di tangan. (Tribunnews/den)
Direct Points
- United masih terbelit krisis gol
- Fernandez diharapkan bisa jadi pembeda lawan Everton
- Everton tak pernah menang dalam 10 laga terakhir di liga