TRIBUNNEWS.COM - Gerbong panjang masuknya Sir Jim Ratcliffe dan INEOS ke Manchester United mulai menimbulkan efek.
Tak terkecuali dengan masa depan pelatih Manchester United, Erik ten Hag.
Bisa dibilang posisi Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United belum sepenuhnya aman.
INEOS bisa saja bersikap bak raja tega kepada pria asal Belanda itu.
Namun, mereka tak akan semena-mena memutus kontrak kerja sang pelatih.
Mereka masih akan melihat kinerja Erik ten Hag nantinya bersama Manchester United hingga akhir musim.
Masa depan ten Hag makin menarik setelah jurnalis kenamaan, Fabrizio Romano mengungkapkan pernyataannya.
Ia berpendapat INEOS memiliki prinsip untuk membangun MU ke depannya.
INEOS mau bekerja sama dengan siapapun pelatih yang akan bertugas musim depan.
Evaluasi yang dilakukan INEOS sebagian besar menyangkut soal performa klub di atas lapangan.
Baca juga: Fans Manchester United Dibuat Terpana Setelah Mengetahui Harga Sebenarnya Alejandro Garnacho
Mereka tak akan mempermasalahkan ten Hag soal kebijakan transfer masa lalu.
Pasalnya salah satu prinsip INEOS adalah mengajak sang pelatih bekerja sama dalam menentukan pemain yang akan datang ke Old Trafford.
Andai Erik ten Hag dipecat, penyebabnya bukan karena permintaan transfer sang pelatih.
"INEOS ingin bekerja sama dengan pelatih terkait transfer dan perekrutan pemain," ungkap Fabrizio Romano dikutip dari cuitan The United Stand.
"Andai mereka memutuskan untuk memecat Erik ten Hag, itu bukan karena kebijakan transfernya."
"Saya pikir semua pelatih top ingin memiliki pengaruh dalam transfer klub, itu adalah hal normal."
"Saya yakin dia akan mendapatkan itu."
"Pembicaraan antara ten Hag dan INEOS berjalan positif tetapi ini lebih soal hasil akhir," sambungnya.
Dalam beberapa kesempatan, kebijakan transfer Manchester United bersama Erik ten Hag mendapatkan cukup banyak sorotan.
Masuknya Antony dari Ajax Amsterdam menjadi salah satu hal terbesar yang membuat sang pelatih dalam pusaran badai.
Transfer pemain asal Brasil itu berubah dari harapan menjadi bencana.
Kontribusi Antony yang diharapkan bisa mengangkat MU, justru berbalik.
Baca juga: Fakta Hasil Manchester United vs Everton di Liga Inggris: Setan Merah Berjaya, Garnacho Nakal
Sang pemain tak jarang memberikan masalah kepada Manchester United.
Selain penampilan angin-anginan, ada faktor lain yang membuat namanya disorot.
Ia pernah tersandung kasus dugaan asusila yang membuatnya sibuk pulang kampung ke Brasil.
Pengambilan keputusan Antony di atas lapangan juga kerap dipertanyakan.
Keputusan ten Hag soal Andre Onana dan Rasmus Hojlund juga sempat menjadi bumerang.
Untungnya, kedua pemain perlahan bisa menebus kepercayaan besar yang diberikan.
Mereka kini menjadi andalan di sektor permainan masing-masing.
Setidaknya nama dan pamor Erik ten Hag sedikit membaik dengan mulai moncernya performa Onana dan Hojlund.
Namun hal itu tetap tak melepaskan kemungkinan sikap yang akan diambil INEOS soal masa depannya.
Hasil dan posisi akhir Manchester United di klasemen Liga Inggris barangkali akan menjadi patokan terbesar INEOS untuk mengambil suara terkait Erik ten Hag.
(Tribunnews.com/Guruh)