News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Simone Inzaghi Setelah Tersingkir dari Liga Champions: Rasanya Sangat Menyakitkan

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simone Inzaghi menyebut kekalahan lewat adu penalti dari Atletico Madrid itu rasanya sangat menyakitkan. Inter memang di atas angin karena unggul 1-0 di leg pertama, dan dalam performa sedang menyala. “Tim ini tidak terbiasa kalah. Kekalahan pasti sangat menyakitkan, apalagi dengan cara seperti ini,” kata Inzaghi.

Momen inilah yang membuat para Interisti was-was. Saat Hakan Calhanoglu jadi eksekutor pertama, mereka masih yakin karena reputasi sang gelandang yang dikenal sebagai algojo mahir.

Calhanoglu sukes mengonversi seluruh sembilan penaltinya untuk Inter, dan juga mencetak gol pembuka dalam adu penalti kemarin. Skor jadi imbang setelah Depay juga bisa menyetarakan kedudukan.

Nah, algojo selanjutnya Alexis Sanchez gagal setelah tendangannya bisa diblok Jan Oblak. Namun, tendangan algojo Atleti, Saul Niguez juga bisa dibendung Sommer.

Kesialan Inter berlanjut setelah tendangan algojo ketiganya, Davy Klaasen ditepis oleh Oblak. Sementara, Rodrigo Riquelme mengecoh Sommer untuk membawa Atletic memimpin 1-2 dalam tos-tosan.

Dua penendang berikut, Francesco Acerbi, dan Joaquin Correa sama-sama berhasil mencetak gol sehingga skor jadi 3-2 untuk Inter.

Sayangnya, algojo terakhir Inter, Lautaro Martinez gagal menjalankan tugasnya. Tendangan sang mesin gol melambung di atas mistar. Pasukan Atleti pun berpesta, sedang armada Inter hanya bisa tertunduk kecewa.

Kiper Atleti, Jan Oblak yang jadi pahlawan kemenangan, menyebut adu penalti itu seperti sebuah lotere. "Hari ini untungnya saya menghentikan dua gol," ujarnya.

"Tidak mudah menghentikan penalti. Terkadang terlihat mudah dari luar, namun sebenarnya tidak. Saya sangat bahagia untuk tim karena saya pikir kami melakukan pertandingan yang hebat. Kami bermain bagus. Mungkin dalam sebulan terakhir kami tidak berada dalam kondisi bagus tapi kami menunjukkan kami bisa berbuat lebih banyak," katanya.

Sementara Kiper Inter, Yann Sommer mendesak rekan-rekannya untuk tetap semangat dan melangkah maju setelah tersingkir secara mengejutkan.

"Ini sangat sulit. Kami punya beberapa peluang bagus untuk mencetak lebih banyak gol, tapi kami tidak memanfaatkannya. Pada level seperti ini, kedua belah pihak mempunyai peluang, detail kecil membuat perbedaan,” katanya.

“Tentu saja kami kecewa, kami tersingkir dari Liga Champions setelah kekalahan yang sangat berat. Namun kami punya tim yang sangat bagus – kami harus tetap semangat dan bergerak maju,” ujar Sommer.

Inter memang tampil luar biasa menjelang pertandingan ini. Mereka memenangkan seluruh 13 pertandingan kompetitif pada tahun 2024, dan berharap bisa meraih hasil yang lebih baik setelah mencapai Final Liga Champions musim lalu.

Sayang, harapan itu kandas. Kini, Nerazzurri harus fokus hanya di Serie A, di mana mereka sudah unggul 16 poin di puncak klasemen dari para pesaingnya. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Inter tersingkir dramatis lewat adu penalti
- Para algojo Inter punya rekor buruk dalam penalti
- Oblak seperti menang lotere

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini