Ini Salah Saya! Kata Kapten Tottenham Son Heung-min Menyebut Kekalahan Timnya dari Fulham Skor 3-0
TRIBUNNEWS.COM- KAPTEN Tottenham Hotspur, Son Heung-min menyebut kekalahan timnya 3-0 dari Fulham terjadi karena mereka tidak berusaha lebih keras lagi.
Dan kekalahan ini, katanya, adalah sebuah tamparan keras bagi tim Tottenham.
Mengetahui bahwa sebuah kemenangan akan membawa mereka kembali ke empat besar Liga Primer, Tottenham justru tampil di bawah performa terbaiknya.
"Ini tidak dapat diterima, termasuk saya, itu tidak dapat diterima. Semua orang harus berkaca dan berkata 'ini salah saya'. Kami tidak memberikan upaya yang telah kami lakukan musim ini," ujar pemain asal Korea Selatan ini.
"Performa, sikap kami tidak cukup baik. Semua orang harus membenahi diri besar-besaran. Sangat menyedihkan menyaksikan hal ini. Para penggemar tidak pantas menerima ini," kata Son kepada Sky Sports.
Ange Postecoglou: Impian ke Liga Champions Sudah Berakhir
PELATIH Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou mengamuk setelah timnya secara tak terduga digilas Fulham 3-0 dalam laga pekan ke-28 Liga Primer di Stadion Craven Cottage, London, Minggu (17/3) dini hari. Kekalahan itu memupus peluang Spurs naik ke zona Liga Champions.
Spurs akan melompati Aston Villa untuk masuk ke empat besar klasemen Liga Primer jika menang kemarin. Dengan sinis, Postecoglou menumpahkan amarahnya setelah ditanya oleh reporter Sky Sports, Emma Saunders tentang seberapa besar dampak kekalahan tersebut terhadap ambisi Tottenham di Eropa.
Pria berusia 58 tahun yang jelas-jelas kesal itu tertawasebelum menyatakan, "Ya, lihat semuanya sudah berakhir [perebutan empat besar] jadi kami hanya akan menempati posisi keenam," katanya dikutip dari Daily Mail
"Maksud saya, apa yang harus saya katakan tentang itu, kami tertinggal dua poin dari Villa. Ya? Apa artinya dengan 10 pertandingan tersisa, apa artinya 10 pertandingan lagi," ujarnya dengan nada tinggi.
Pernyataan Postecoglou ini bisa jadi hanya sinisme. Letupan kekecewaan atas hasil yang di luar ekspektasi. Awal Maret ini, pelatih asal Australia berusia 58 tahun tersebut dengan pongah menyebut empat besar bukanlah target utamanya.
Dia bermimpi yang lebih besar. "Saya tidak melihat ada gunanya mencoba mengincar sesuatu selain peringkat satu," ujarnya pada awal bulan ini.
Tapi apa yang terjadi di Craven Cottage memperlihatkan, Spurs bukan hanya dikalahkan, melainkan dihancurkan. Tiga gol dalam waktu kurang dari 20 menit memberikan kemenangan yang sangat layak bagi anak asuh Marco Silva yang agresif dan imajinatif, yang dipimpin oleh Rodrigo Muniz yang luar biasa.