Beruntungnya, Mbappe bisa bermain sebagai penyerang tengah alias pemain nomor sembilan.
Di level klub maupun timnas, Mbappe diketahui sering kali dipaksa bermain di posisi tersebut.
Hasilnya tak terlalu buruk, dimana Mbappe tetap saja mampu tampil berbahaya di kotak penalti lawan.
Dilansir Transfermarkt, Mbappe setidaknya sukses mencetak 183 gol dan 83 assist saat mengisi pos tersebut.
Catatan tersebut jelas menjadi bukti bahwa Mbappe cukup adaptif dalam menyesuaikan perannya di klub.
Kepergian Karim Benzema musim lalu jelas menguntungkan Ancelotti untuk mengakomodir kedatangan Mbappe.
Ditambah, Real Madrid hanya memiliki sosok Joselu saja pada musim ini sebagai penyerang tunggal.
Kesabaran Real Madrid untuk tidak merekrut penyerang kelas wahid pada bursa transfer musim panas lalu.
Seakan berbuah manis, lantaran Real Madrid tidak perlu pusing lagi mencarikan posisi Mbappe jika bergabung.
Jika Mbappe bermain di posisi penyerang tengah, ia diprediksi akan dikapit oleh duo pemain Brasil, Rodrygo dan Vinicius Junior.
Rodrygo yang kerapkali jadi pemain kejutan akan bermain di sisi kanan, sedangkan Vinicius tidak tergoyahkan tetap di pos winger kiri.
Di lini tengah, dukungan luar biasa akan diberikan pemain semacam Jude Bellingham, Fede Valverde, Brahim Diaz, hingga Dani Ceballos.
Belum Toni Kroos dan Luka Modric jika keduanya masih dipertahankan Real Madrid pada musim depan.
Ditambah, kehadiran Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni yang merupakan rekan senegara Mbappe bakal mempermudah proses adaptasi.