TRIBUNNEWS.COM - Sorotan menarik mewarnai laga lanjutan pekan 27 Liga Jerman yang kembali digelar malam ini, Sabtu (30/3/2024).
Bayer Leverkusen selaku pemuncak klasemen akan kembali beraksi dengan menjamu Hoffenheim di Bay Arena.
Di atas kertas, Bayer Leverkusen jelas diunggulkan bisa mengamankan tiga poin melawan Hoffenheim.
Performa gila dan sulit dikalahkan yang diperlihatkan Bayer Leverkusen sepanjang musim ini menjadi alasannya.
Hampir di semua kompetisi, Bayer Leverkusen masih belum merasakan pahitnya kekalahan dalam sebuah pertandingan.
Baca juga: Dua Bulan Krusial Bayer Leverkusen Menuju Sejarah Emas, Xabi Alonso Melawan Kemustahilan
Bahkan khusus di Liga Jerman, Bayer Leverkusen sejauh ini masih belum terkalahkan dalam 26 laga.
Catatan 22 kemenangan, 4 hasil imbang dan tanpa kekalahan menjadi bukti gemilangnya penampilan Bayer Leverkusen.
Berkat performa ajibnya tersebut, Bayer Leverkusen masih belum tergoyahkan posisinya sebagai pemuncak klasemen.
Bayer Leverkusen masih kokoh di puncak dengan 70 poin, unggul 10 angka dari Bayern Munchen selaku rival utama.
Dengan menyisakan 8 laga sisa, peluang Bayer Leverkusen untuk menyegel gelar juara musim ini semakin terbuka lebar.
Bahkan dapat dikatakan aroma gelar juara Bundesliga kian semerbak dan sudah mulai tercium Bayer Leverkusen.
Bayer Leverkusen setidaknya butuh lima kemenangan lagi untuk memenangkan gelar musim ini.
Skenario bisa berjalan lebih cepat, jika para rival Bayer Leverkusen terutama Bayern Munchen terpeleset.
Jikalau mampu mempertahankan performa terbaiknya, bukan hal mustahil bagi Bayer Leverkusen bisa menyegel gelar sebelum Mei.
Bayer Leverkusen Bikin Der Klassiker Berasa Hampa
Pada musim-musim sebelumnya, penentuan gelar juara Liga Jerman kerapkali dipengaruhi hasil laga yang melibatkan dua kandidat juara.
Salah satunya duel klasik antara Bayern Munchen vs Borussia Dortmund yang dikenal dengan Der Klassiker.
Hasil dari laga Der Klassiker kerapkali menjadi penentu peta jalur perburuan gelar juara setiap musimnya.
Hal itu terasa wajar karena dua tim tersebut memang menjadi yang paling konsisten performanya.
Meski pada akhirnya, Bayern Munchen yang selalu keluar sebagai juara alias pemenang pada setiap akhir musimnya.
Laga Der Klassiker tetap saja layak untuk ditonton karena berpotensi menyajikan hal menarik.
Sekali lagi, hal itu dikarenakan hasil laga dari duel Der Klassiker sering menjadi momen besar penentuan juara.
Hanya saja hal itu sepertinya tidak terjadi pada musim ini, di mana laga Der Klassiker terancam terasa hampa.
Kurang dari 24 jam sebelum laga kedua Der Klassiker musim ini digelar di Allianz Arena, Minggu (31/3/2024) dinihari.
Perbincangan mengenai laga klasik tersebut nyatanya tak terlalu dominan termasuk di jagat media sosial.
Ditambah, hasil laga kedua tim tidak terlalu memengaruhi persaingan gelar yang bikin Der Klassiker kian terasa hampa.
Saat ini, Bayern Munchen dan Borussia Dortmund diketahui berbeda kondisinya di papan klasemen.
Jika Bayern Munchen masih berjuang mengejar ketertinggalan 10 poin di jalur juara Liga Jerman.
Borussia Dortmund tampaknya hanya mengejar target posisi empat besar di klasemen akhir saja.
Dengan raihan 50 poin, jarak angka antara Borussia Dortmund yang mencapai 20 poin tentu terlampau jauh untuk dikejar.
Dengan menyisakan jumlah laga musim ini, hampir mustahil bagi Borussia Dortmund menyusul ke puncak klasemen.
Berkaca dari kondisi tersebut, hasil laga Der Klasikker malam ini kemungkinan hanya memengaruhi Bayern Munchen saja.
Jika menang, asa Bayern Munchen untuk bisa mengejar Bayer Leverkusen masih ada meski hanya sedikit.
Sebaliknya, bila takluk di Der Klasikker, maka Bayern Munchen layak mengucapkan selamat tinggal ke gelar juara.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)