TRIBUNNEWS.COM - Performa Bayer Leverkusen dalam mengarungi Liga Jerman musim ini dapat dianggap terlalu gila.
Tidak hanya sekedar di Liga Jerman saja, penampilan gila Bayer Leverkusen juga menular ke DFB Pokal dan Liga Eropa.
Tak mengherankan, Bayer Leverkusen masih menjadi satu-satunya klub lima liga top Eropa yang belum pernah kalah.
Terhitung, Bayer Leverkusen belum pernah menelan sekalipun kekalahan di tiga kompetisi berbeda musim ini.
Catatan 39 laga tak terkalahkan di semua kompetisi menjadi bukti kegilaan performa tim besutan Xabi Alonso tersebut.
Hingga kini, Bayer Leverkusen pun menjaga asa bisa memenangkan tiga gelar juara alias treble pada akhir musim.
Teranyar, kemenangan gila dan dramatis kembali diraih Bayer Leverkusen saat menjalani matchday 27 Liga Jerman.
Baca juga: Teori Late Game Buat Bayer Leverkusen Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan, 3 Laga Lagi Juara Bundesliga
Tepat dalam laga melawan Hoffenheim yang berlangsung di Bay Arena, Sabtu (30/3/2023) tadi malam.
Bayer Leverkusen yang dilatih Xabi Alonso mampu menang dramatis dengan cara comeback pada menit akhir.
Tertinggal terlebih dahulu oleh Hoffenheim pada babak pertama dengan skor satu gol tanpa balas di kandang sendiri.
Bayer Leverkusen sukses membalikkan keadaan pada menit akhir dengan mencetak dua gol sekaligus.
Gol telat Robert Andrich (88') dan Patrik Schick (91') memastikan Bayer Leverkusen memenangkan laga dengan cara heroik.
Bayer Leverkusen selaku tuan rumah pun berhak mendapatkan poin penuh setelah menang dengan skor 2-1.
Kemenangan comeback Bayer Leverkusen melawan Hoffenheim seakan menunjukkan mentalitas monster tim tersebut.
Dikala tim lawan hampir mampu memastikan kemenangan, Bayer Leverkusen justru menolak menyerah dan kalah.
Sebaliknya, Bayer Leverkusen justru kerapkali mampu menciptakan keajaiban pada momen krusial musim ini.
Sebagaimana yang terjadi saat Bayer Leverkusen melawan Augsburg, Qarabag, RB Leipzig, Stuttgart dan teranyar bertemu Hoffenheim.
Berkat hal tersebut, tak salah jika Bayer Leverkusen masih belum terkalahkan dalam 39 laga beruntun di semua kompetisi.
Khusus di Liga Jerman, Bayer Leverkusen kian jauh dalam memimpin jalur perburuan gelar juara musim ini.
Hingga matchday 27, Bayer Leverkusen telah mampu mengoleksi total 73 poin dari 27 laga yang dimainkan.
Catatan 23 kemenangan dan empat hasil imbang mewarnai catatan gila performa Bayer Leverkusen.
Bayer Leverkusen pun setidaknya unggul 13 angka dari Bayern Munchen selaku pesaing terdekatnya dan raja Bundesliga.
Dengan menyisakan tujuh laga lagi, Bayer Leverkusen hanya perlu tiga kemenangan lagi untuk menyegel gelar juara.
Bahkan, Bayer Leverkusen berpeluang memastikan gelar lebih cepat jika Bayern Munchen terpeleset lagi.
Melihat apa yang diperlihatkan Bayer Leverkusen musim ini, kompetisi Liga Jerman pun seakan disulap jadi Liga Petani.
Bayern Munchen Serasa Kehilangan Akal di Liga Jerman
Padahal biasanya klub yang dominan mampu menyulap Liga Jerman sebagai Liga Petani tak lain Bayern Munchen.
Hal itu dibuktikan dengan dominasi Bayern Munchen yang mampu memenangkan gelar dalam 11 musim terakhir.
Hanya saja pada musim ini, Bayern Munchen seakan harus merelakan gelar juara Liga Jerman jatuh ke tangan lawan.
Dominasi yang dibangun Bayern Munchen selama sedekade pun seakan runtuh di tangan mantan pemainnya sendiri.
Kekalahan teranyar melawan Borussia Dortmund mempertegas kejatuhan Bayern Munchen di Liga Jerman musim ini.
Dengan jarak 13 poin dan hanya menyisakan 7 laga sisa, peluang Bayern Munchen untuk mengejar poin Bayer Leverkusen sepertinya terasa mustahil.
Meski ada peluang sekalipun sedikit, butuh sebuah keajaiban untuk Bayern Munchen menyalip Bayer Leverkusen.
Ditambah, performa lebih konsisten yang ditampilkan Bayer Leverkusen seakan membuat harapan Bayern Munchen seketika sirna.
Dan cara untuk bisa menghentikan penampilan gila Bayer Leverkusen seakan tidak dimiliki Bayern Munchen musim ini.
Dikala kompetisi masih menyisakan 7 laga sisa, jumlah poin Bayer Leverkusen juga sudah tembus 73 poin.
Jumlah 73 poin bahkan sudah melebihi angka Bayern Munchen sebagai juara Liga Jerman pada musim lalu.
Jika mampu memenangkan sisa laga musim ini, poin Bayer Leverkusen akan tembus 94 poin di akhir kompetisi.
Jumlah poin tersebut jelas akan menjadikan Bayer Leverkusen sebagai juara dengan raihan poin terbanyak dalam sejarah.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)