News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Kerinduan Arsenal Balas Dendam ke Bayern Munchen, The Gunners Ada di Momen Tepat

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selebrasi penyerang Arsenal, Bukayo Saka saat melawan Burnley. Arsenal pede menghadapi Bayern Munchen di babak perempat final Liga Champions.

TRIBUNNEWS.COM - Sekilas, duel antara Arsenal dan Bayern Munchen di Liga Champions nampak akan menguntungkan salah satu pihak.

Bayern Munchen barangkali mendapatkan keuntungan saat menghadapi Arsenal di fase perempat final Liga Champions, Rabu (10/4/2024) pukul 02.00 WIB.

Namun hal itu tak akan berlaku bagi Bayern Munchen musim ini.

Hal tersebut mengacu pada performa klub berjuluk Die Roten di kancah domestik.

Baca juga: Bayern Munchen Ciut Nyali Jelang Jumpa Arsenal di Liga Champions, Belum Tanding Sudah Lemas

Mereka bahkan kesulitan mendapatkan hasil positif yang konsisten.

Manuel Neuer cs bahkan harus menerima kekalahan dalam dua laga terkini mereka di Liga Jerman.

Rentetan hasil minor itu membuat peluang mereka menjadi yang terbaik seantero Jerman makin tipis.

Faktor tersebut tentu disambut semringah Arsenal.

Pemain Bayern Munchen Jamal Musiala menggiring bola saat melawan RB Leipzig dalam lanjutan pekan ke-23 Liga Jerman, Minggu (25/2/2024) dinihari WIB. (Twitter Bayern Munchen)

Ditambah lagi performa Arsenal juga sedang dalam tahap konsisten.

Mereka berhasil menyodok ke persaingan perebutan gelar juara Liga Inggris musim ini.

The Gunners konsisten bersaing dengan Manchester City dan Liverpool untuk memperebutkan gelar.

Penampilan ciamik Arsenal inilah yang membuat mereka cukup memiliki kredibilitas yang lebih tinggi musim ini.

Menantang Bayern Munchen bukan menjadi adangan besar The Gunners.

Mungkin saja mereka sudah merindukan pertemuan dengan Die Roten.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini