TRIBUNNEWS.COM - Ruang ganti Barcelona diselimuti awan mendung. Konflik internal terjadi pasca-kalah dari Paris Saint-Germain yang membuat Barca tersingkir dari Liga Champions.
Pemicunya adalah komentar pedas nan tajam yang disampaikan oleh Ilkay Gundogan soal insiden kartu merah yang diterima bek Barca, Ronald Araujo.
Bek 25 tahun asal Uruguay itu menerima kartu merah di babak pertama, tepatnya di menit 29' saat Barcelona unggul agregat 4-2.
Namun setelah kartu merah itu, pertahanan Barca jadi kian rapuh hingga akhirnya kebobolan empat gol dan membuat agregat berbalik menjadi 4-6 untuk kemenangan PSG.
Gundogan sangat kritis terhadap kartu merah itu. Ia menyangkan tindakan beknya itu dan berpendapat seharusnya membiarkan pemain PSG berhadapan satu lawan satu saja dengan kiper daripada membuat pelanggaran.
"Saya kecewa, sangat kecewa. Itu ada di tangan kami dan kami telah memberikannya kepada PSG. Kami telah memberikannya kepada mereka dengan cara termudah. Sulit untuk mengatakannya," kata Gundogan di CBS Sports.
"Di momen krusial ini Anda harus yakin jika Anda mengejar bola. Saya tidak tahu apakah dia menyentuh bola atau tidak. Saya lebih suka kebobolan atau bahkan membiarkan satu lawan satu. Saya tidak tahu apakah dia menguasai bola atau tidak, tapi beri kesempatan kepada penjaga gawang untuk menghentikannya atau bahkan memberi mereka gol,” ujarnya.
Baca juga: Tak Sedikitpun Menyesal, Senyuman Bahagia Ousmane Dembele di Atas Penderitaan Barcelona
Menyusul pernyataan Gundogan itu, Araujo merespons dengan memilih untuk merahasiakan pandangannya tentang komentar rekan setimnya itu.
"Saya lebih suka menyimpan apa yang saya pikirkan untuk diri saya sendiri. Saya memiliki kode dan nilai-nilai yang harus dihormati," kata Araujo, dikutip dari Marca.
Araujo meminta maaf kepada para penggemar atas tersingkirnya mereka, dan menyampaikan pesan optimisme untuk para penggemar.
"Kami sangat menyesal. Yang jelas kita semua sedih, anak-anak, keluarga. Tapi inilah sepak bola, selalu ada balas dendam. Kami akan mencoba lagi musim depan. Saya yakin generasi ini akan memenangkan Liga Champions."
"Saya tidak merasa bertanggung jawab atas kartu merah tersebut, tapi itu jelas mempengaruhi permainan karena kami hanya punya sepuluh pemain, lalu ada banyak hal tentang permainan itu sendiri."
"Saya berterima kasih kepada culés yang selalu mengirimi saya pesan, ketika saya keluar setelah pertandingan mereka meneriaki saya orang Uruguay, orang Uruguay," jelasnya.