Jika mengacu kepada peluang transfer, Skov Olsen lebih condong ke Napoli ketimbang AC Milan. Namun iming-iming main di Liga Champions bisa menjadi pembeda.
Faktanya Rossoneri saat ini duduk di posisi kedua Klasemen Liga Italia, dan menjamin lebih besar partisipasi Skov Olsen untuk mentas di UEFA Champions League.
Sedangkan Il Partenopei, julukan Napoli, saat ini tercecer di peringkat kedelapan.
Diprediksi, Skov Olsen tidak akan kesulitan untuk beradaptasi dengan permainan AC Milan. Mengingat dia selama tiga musim sejak 2019 telah memperkuat Bologna.
Adaptasi cepat dari Skov Olsen dinilai menjadi nilai plus bagi Rossoneri untuk memperoleh servis instan dari sang penyerang,
Namun yang pantas diwasapdai, AC Milan perlu berkaca dari transfer Charles de Ketelaere (CDK) yang terbilang investasti bodong.
Milan yang memboyong CDK dari Brugge musim 2022 dengan proyeksi bisa menggantikan Brahim Diaz maupun Hakan Calhanoglu, justru berujung 'pembuangan' ke Atalanta.
Meski bersama klub asal Bergamo menemukan sentuhan terbaik, De Ketelaere justru gagal menjawab ekspektasi ketika berada di Milan.
Hal ini yang perlu dilihat kembali oleh manajemen Rossoneri untuk mendatangkan Skov Olsen.
(Tribunnews.com/Giri)