Persaingan di Depan Sangat Indah, Arteta Yakin Kemenangan atas Tottenham Bukti Mampu Atasi Tekanan
TRIBUNNEWS.COM- MIKEL Arteta yakin, kemenangan menegangkan Arsenal 3-2 atas rival sengitnya Tottenham Hotspur dalam pekan ke-35 Liga Primer di Stadion Tottenham, London, Minggu (28/4) membuktikan mereka mampu mengatasi tekanan dari tantangan “indah” untuk memenangkan Liga Primer.
Pasukan Arteta unggul tiga gol di paruh pertama derby London utara itu. Mereka sempat kelabakan saat Spurs mengejar dengan dua gol sebelum akhirnya berhasil mempertahankan kemenangan untuk tetap berada di puncak klasemen sementara.
The Gunners unggul satu poin dari peringkat kedua Manchester City, yang menang 2-0 di Nottingham Forest hanya beberapa jam setelah peluit akhir dibunyikan di Stadion Tottenham Hotspur.
Namun, City masih punya satu laga di tangan. Hal itu menyebabkan skuat asuhan Pep Guardiola ini menjadi favorit saat mereka mengejar gelar Inggris keempat berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tapi Arteta yakin timnya akan membuat City berkeringat sampai ke garis finis. Pasalnya, skuatnya kini bisa tampil penuh tanpa ada pemain cedera untuk menjalani sisa pertandingan terberat mereka.
Ditanya apakah Arsenal, yang mengejar gelar pertama sejak 2004, telah menunjukkan kemampuan mereka untuk menjadi juara, Arteta pun mengiyakan, "Saya rasa begitu. 100 persen. Saya telah melihatnya setiap hari sejak awal musim," ujarnya di Daily Mail.
"Apa yang ada di depan sangatlah indah. Marginnya untuk menjadi juara sangat kecil. Tentu saja kami berharap dapat mencapai kemajuan nyata. Kami ingin menjadi lebih baik. Masih ada ruang untuk perbaikan. Laga melawan Bournemouth akhir pekan depan akan sangat sulit," ujar pelatih asal Spanyol.
Gol bunuh diri Pierre-Emile Hojbjerg membuat Arsenal unggul lebih awal, sebelum Bukayo Saka mencetak gol dan Kai Havertz menyundul bola dari garis gawang untuk membawa Arsenal memimpin 3-0.
Namun, keunggulan telak di babak pertama itu seakan terhenti di babak kedua. Berikutnya, giliran tuan rumah yang menguasai permainan.
Gol Cristian Romero di menit ke-64 memberi Tottenham harapan ketika ia menghukum blunder Kiper Arsenal, David Raya yang melepaskan umpan serampangan.
Harapan Spurs semakin tebal setelah Son Heung-min sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-87, yang diakibatkan oleh pelanggaran Declan Rice yang tidak perlu terhadap Ben Davies.
Tiga menit tersisa membuat tensi laga jadi menegangkan. Namun, akhirnya The Gunners berhasil mempertahankan keunggulan. Mereka pun menjadi tim Arsenal pertama yang memenangkan pertandingan liga di Tottenham dalam dua musim berturut-turut sejak akhir 1980-an.
Arteta terkesan dengan cara para pemainnya merespons luka yang mereka timbulkan sendiri, dan mampu menahan Tottenham di menit-menit terakhir yang penuh tekanan.