"Nomor 7 (Marselino), 10 (Justin), 6 (Ivar), dan 23 (Nathan). Boleh kamu bantu saya menulis nama mereka?" jawab mantan pelatih Timnas Italia itu.
Baca juga: Marselino Ferdinan Banjir Hujatan Si Paling Egois dan Bintang, Tapi Ada Sosok yang Mendukung
Pujian tak datang dari Mancini saja. Koleganya Antonio Gagliardi yang kini menjadi asisten taktis Tim Nasional Saudi dan juga pernah bekerja untuk Timnas Italia dan Juventus juga memuji Marselino.
Bahkan, Gagliardi menyebut Marselino sebagai salah satu pemain yang memiliki kualitas diatas rata-rata dalam turnamen Piala Asia U23 2024.
Gagliardi tak sungkan menyebut Marselino yang merupakan pemain paling muda dari Timnas Indonesia itu sebagai salah satu bintang turnamen.
"Pengalaman menyenangkan dan menarik di Doha untuk mengikuti Piala Asia U23. MVP pribadi saya di acara tersebut, selain para pemain Saudi yang sudah saya kenal: M.Ferdinan 2004 dari Indonesia, JCFujita 2002 dari Jepang, A.Jassim 2004 dari Irak," tulis Gagliardi di akun Twitternya.
Baca juga: Senior ke Marselino yang Diamuk Warganet Karena Dianggap Main Egois: Jangan Kena Mental!
Jelas pujian dari dua sosok yang paham dengan sepakbola itu sangat berbanding terbalik dengan hujatan yang diterima dari warganet.
Sebelumnya, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga meminta agar publik menyudahi untuk menyalahkan pemain.
Alih-alih menyalahkan pemain, menurutnya saat ini publik Indonesia harus bersatu kembali mendukung Timnas Indonesia yang akan kembali bertandinga melawan Guinea.
"Ketika tim berhasil, maka semuanya berjasa. Demikian juga ketika tim gagal, semua bertanggung jawab. Jangan salahkan 1-2 pemain. Jangan ada caci maki dan bully di sepakbola yang kita cintai ini."
"Sekarang saatnya kita fokus ke playoff tanggal 9 Mei melawan Guinea di Paris. Semua yang terjadi selama Piala AFC U23 sudah dievaluasi. Ayo fokus," tulis Arya di Instagramnya.
Kemenangan melawan Guinea itu akan membuat Indonesia memastikan satu tempat di Olimpiade Paris 2024.
Itu akan menjadi sejarah karena akan membuat sepakbola Indonesia kembali tampil di ajang Olimpiade setelah 68 tahun absen, terakhir di Olimpiade Melbourne 1956.
(Tribunnews.com/Tio)