Real Madrid Belum Merayakan Gelar Juara La Liga, Namun Tidak Menghentikan Madridista Turun ke Jalan

TRIBUNNEWS.COM-REAl Madrid memang belum merayakan gelar juara La Liga di jalan. Namun, tidak menghentikan para Madridista untuk turun ke jalan dan melontarkan olok-olok manis kepada Barcelona, ​​Joan Laporta, dan Xavi.

Setelah Los Blancos dinobatkan sebagai juara, menyusul kemenangan 3-0 atas Cadiz, dan kekalahan Barcelona 2-4 dari Girona, para fan Madrid pun berpesta di jalanan.

Mereka terdengar meneriakkan ejekan untuk para fan Barcelona "Laporta (Joan Laporta, Presiden Barcelona) bertahan, Xavi (Xavi Hernandez, pelatih Barcelona) pertahankan," teriak mereka.

Real Madrid memang memutuskan untuk tetap tenang menyusul raihan gelar juara La Liga ke-36 kalinya.

Tim asal ibu kota Spanyol ini memutuskan untuk menunda perayaan gelar hingga akhir pekan depan karena leg kedua semifinal Liga Champions UEFA akan segera tiba tengah pekan ini.

Perayaan di Cibeles tidak seperti biasanya: tidak ada pemain yang hadir, lalu lintas tetap berjalan seperti biasa, dan air mancur sesekali menyala dengan warna biru yang mengejutkan.

Perayaan yang tidak lazim ini mungkin tampak tidak biasa. Namun terkadang peristiwa yang paling berkesan adalah peristiwa yang melanggar tradisi.

Gelar Liga ke-36 Real Madrid akan dikenang sebagai sebuah pengalaman yang luar biasa, dengan sekitar 10 ribu pendukung menciptakan suasana yang akan menjadi panggung untuk pesta resmi Minggu depan, lengkap dengan parade, panggung, dan trofi itu sendiri.

Sementara itu, perayaan informal kemarin akan dikenang karena sifatnya yang tidak konvensional, menunjukkan dedikasi para penggemar bahkan tanpa kehadiran para pemain.

Ancelotti telah berjanji bahwa tim tidak akan melakukan perjalanan tersebut. Dan tidak ada satu pun pemain yang terlihat berada di dalam mobil pribadinya.

Meskipun kurangnya keterlibatan pemain, semangat acara tetap kuat, karena para penggemar bersorak dengan nyanyian “Juara!” dan “Bagaimana mungkin aku tidak mencintaimu?.”

Dengan empat pertandingan tersisa, Madrid naik ke puncak klasemen dengan 87 poin setelah pemain lapis kedua mereka meraih kemenangan 3-0 atas Cadiz, kemarin. El Real unggul 13 poin dari Girona di urutan kedua, dan unggul 14 poin dari tim peringkat ketiga, Barcelona.

Madrid sekarang dapat mengalihkan perhatian mereka Liga Champions saat akan menjamu Bayern Muenechn pada leg kedua semifinal tengah pekan ini, setelah imbang 2-2 di Jerman pekan lalu.

“Ini jelas merupakan sebuah kegembiraan, karena pertandingan terpenting musim ini (Bayern) juga sangat dekat, namun sekarang kami harus menikmati dulu trofi La Liga ini,” kata Ancelotti kepada Movistar Plus+.

"Pertandingan itu (Cadiz) sulit untuk dipersiapkan, karena Anda memikirkan Bayern. Namun sejauh ini spektakuler, tim kami stabil, hampir tidak ada kesalahan. Keuntungan yang kami dapatkan memang pantas didapat," kata Don Carlo.

Gelar LaLiga menandai perjalanan domestik yang luar biasa meskipun kiper Thibaut Courtois mengalami cedera lutut parah dan bek Eder Militao dan David Alaba di awal musim, serta adanya lubang besar di lini depan setelah penyerang Karim Benzema bergabung dengan Al-Ittihad dari Arab Saudi.

Kecerdasan taktis Ancelotti berperan penting dalam memperbaiki masalah Real, termasuk gelandang improvisasi Aurelien Tchouameni sebagai bek tengah bersama Antonio Ruediger.

Dia juga mengubah sistem untuk menurunkan Jude Bellingham sebagai gelandang serang, dengan kebebasan untuk maju dan mendukung Vinicius Jr dan Rodrygo di lini depan.

Bellingham mencetak 15 gol dalam 16 pertandingan pertamanya dan dia, Vinicius dan Rodrygo telah mencetak 41 dari 74 gol Real di liga. (Tribunnews/den)