News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Playoff Olimpiade Paris 2024

Fans Masih Berharap Kejutan Elkan Baggott dan Justin Hubner Tiba-tiba Ada di DSP Indonesia vs Guinea

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suporter Indonesia bersorak untuk timnya dengan bendera nasional selama pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 AFC Qatar 2024 antara Irak dan Indonesia di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha pada 2 Mei 2024. (KARIM JAAFAR / AFP)

“Yang diwaspadai ya tentu saja mentalnya. Mereka pasti fight, jangan mau kalah fisik, jangan mau kalah badan. Tidak ada masalah postur. Messi kecil dan jago. Sepakbola bukan soal tinggi tapi mental dan teknik,” pungkasnya.

Osas Saha pun turut membeberkan karakter bermain negara-negara Afrika. Menurut Osas, Guinea pastinya bakal bertanding dengan semangat juang tinggi.

“Sejauh ini saya lihat hanya mental saja. Pemain Afrika itu punya mental yang kuat dan tidak menyerah. Apapun ceritanya tidak mau kalah. Kalau pemain Afrika punya seperti itu, pasti sulit dikalahkan,” kata Osas.

Hanya menurut Osas, kualitas Guinea masih di bawah dari negara-negara yang kerap tampil di pentas Piala Dunia seperti Nigeria, Pantai Gading, Kamerun dan Ghana.

Untuk itu, Osas meyakini Indonesia masih punya peluang untuk bisa mengalahkan Guinea asalkan Ernando Ari dan kawan-kawan tampil secara maksimal dan jangan kalah mental dari para pemain Guinea.

“Ya mereka baru naik tidak seperti Nigeria, Kamerun, Pantai Gading, Ghana. Semangat mereka pasti lebih tinggi juga karena mereka mau bersaing di Afrika,” ujar pemain PSBS Biak tersebut.

“Sejauh ini mereka bagus semua tapi sepakbola itu sama fifty-fifty tergantung dari semua orang. Semua orang harus benar-benar bermain baik 11 lawan 11. Tapi saya yakin Indonesia bisa kalau mereka mempunyai mental yang lebih kuat dari lawannya,” lanjut Osas.

Pertandingan Indonesia U-23 vs Guinea U-23 diprediksi bakal berlangsung sengit, pasalnya pemenang dari laga tersebut dipastikan tampil pada Olimpiade Paris 2024.

Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji menyatakan PSSI sudah mengirim ke Ipswich Town surat pemanggilan Elkan Baggott ke squad Timnas Indonesia U23. Saat ini masih menunggu respon dari klub Baggott.

Ketum PSSI, Erick Thohir jelang laga melawan Guinea U23 mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk menarik Elkan Baggott karena Bristol Rovers sudah tidak bermain lagi. Sedangkan klub induknya, Ipswich Town juga sudah promosi ke Premier League.

Erick terus merayu klub-klub mereka untuk bisa melepaskan Justin Hubner dari klub Cerezo Osaka dan Elkan Baggott dari Ipswich Town agar mereka mau bergabung.

"Kita sedang coba merayu menarik Elkan (Baggott) dan Justin (Hubner) juga. Tetapi Justin dan Elkan mau, jadi kalau ini bisa semuanya gabung di Paris, ini kekuatan penuh pertama kita," kata Erick Thohir kepada para wartawan.

Guinea sebagian besar pemainnya bermain di luar negeri. Beberapa pemain Indonesia juga banyak yang bermain di luar negeri. Mereka adalah Nathan Tjoe-A-On, Pratama Arhan, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan satu pemain yang masih dinantikan yaitu Elkan Baggott.

Timnas Indonesia U-23 pada Senin (5/5) telah menjalani latihan perdana di Paris, Prancis. Dalam latihan perdana ini, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong hanya fokus untuk menjalani beberapa adaptasi seperti cuaca dan lapangan.

Saat menjalani latihan perdana di Stade Leo lagrange, Shin Tae-yong menilai kualitas lapangan justru tidak cukup baik dan membandingkan dengan kualitas yang berada di Qatar.

"Memang di bawah standar, ya. Artinya tidak seperti di Doha, tetapi katanya di sini yang rumputnya paling baik. Jadi mau tidak mau kita harus adaptasi dengan situasi dan kondisi di sini,” kata Shin Tae-yong.

Lebih lanjut, pelatih asal Korea Selatan tersebut membeberkan adaptasi yang dilakukan lainnya yakni soal makanan dan jam tidur.

Seperti diketahui, Indonesia harus menjalani babak playoff kontra Guinea usai pada perebutan peringkat ketiga Piala AFC takluk dari Irak U-23.

Laga kontra wakil Afrika nantinya bakal jadi kesempatan terakhir skuad Garuda untuk bisa tampil di Olimpiade Paris 2024.

“Jadi memang ada kesulitan masalah makanan dan masalah tidur juga, karena kita juga buru-buru booking hotel dan lain-lain karena keputusannya setelah selesai pertandingan kemarin di Doha, jadi ada masalah sedikit saja seperti itu,” katanya.

Selain faktor teknis, berkaca pada pengalaman di Piala Asia U23 Qatar lalu, Indonesia harus mengantisipasi faktor non-teknis terkait dengan wasit.

Wasit Video Assistant Referee (VAR) asal Thailand, Sivakorn Pu-udom akan memimpin laga Timnas Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade Paris 2024. Beredar kabar, Sivakorn Pu-udom akan bertugas di laga sangat krusial bagi Indonesia ini.

Pengamat Sepakbola, Ronny Pangemanan mendapat kabar bahwa Sivakorn Pu-udom akan menjadi wasit VAR di laga Indonesia. "Tiap kali Sivakorn yang memimpin, Indonesia selalu kalah, setidaknya dalam empat pertandingan terakhir," kata Bung Rofan di kanal Youtubenya.

Dia merasa heran bagaimana AFC dalam menunjuk wasit. Tiap kali Indonesia bermain, Sivakorn selalu bertugas sebagai wasit VAR. Meski ada banyak wasit lain yang bisa ditunjuk sebagai wasit VAR.

Tercatat sepanjang 2024 ini, Indonesia sudah empat kali dipimpin Sivakorn Pu-udom, baik di level senior dan U-23. Dan di pertandingan-pertandingan tersebut, Indonesia selalu kalah.

Pertandingan Indonesia melawan Guinea pada babak playoff secara resmi akan disiarkan langsung di RCTI.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga pun menceritakan perjalanan PSSI hingga akhirnya pertandingan tersebut bisa disiarkan secara langsung di TV nasional.

Seperti diketahui, sebelumnya pertandingan Indonesia vs Guinea U-23 yang berlangsung secara tertutup hanya disiarkan di FIFA+.

“Seperi yang kami sampaikan bahwa karena ini kan playoff dan playoff antar dua konfederasi satu di Afrika satu di Asia, kita kemarin cari siapa ini hostnya karena dalam rangka playoff-nya Olimpiade, apakah AFC apakah FIFA, ternyata FIFA,” kata Arya Sinulingga, Senin (6/5).

“Kita kejar FIFA, kita sampai bilang kalau perlu kita yang produksi nih, artinya kita pergi ke sana untuk produksinya. Ternyata mereka sudah produksi, mereka yang menyiapkan siarannya kemudian mereka memberitahu ke kita bahwa mereka akan membuat tender,”

“Itu tender sekitar tiga hari lalu, tender dan daftar pemenangnya, dan hari ini sudah diketahui bahwa itu bisa disiarkan di televisi,” terangnya.

Pertandingan Indonesia vs Guinea U-23 yang kini bisa disiarkan di televisi nasional dikatakan Arya bakal mempermudah masyarakat Indonesia untuk menyaksikan.

Ia pun meminta kepada masyarakat Indonesia untuk turut menyaksikan dan mendoakan agar Marselino Ferdinan dkk. bisa memenangi laga tersebut.

Pasalnya, pertandingan ini merupakan kesempatan terakhir skuad garuda tampil di Olimpiade Paris 2024.

“Paling tidak, ini adalah usaha maksimal yang bisa kita lakukan. Jadi ini setelah hanya berapa jam lawan Irak kemarin kita langsung kerja semua tim untuk itu. Mudah-mudahan dengan langkah ini semua penonton kita bisa menikmati pertandingan dan perjuangan dari Timnas kita,” katanya.

(Tribunnews/Abdul Majid/mba)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini